KRICOM - Mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Setya Novanto melontarkan pernyataan bernada kontroversial. Dia menyebut ada aliran dana e-KTP sebesar Rp 5 miliar ke Rampimnas pada saat dirinya menjadi Ketua Umum Golkar.
Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie tidak menyangka soal ucapan itu keluar dari mulut Setnov. Pasalnya, ada uang disumbangkan Setnov ke Golkar, namun dana itu tidak diketahui asal muasalnya.
"Kalau saya baca kan bukan gitu bunyinya. Bunyinya kalau saya baca di koran itu disumbangkan dia tidak tahu dari mana. Karena itu dia koreksi begitu. Jadi tidak benar bahwa dia mengatakan bahwa itu dari e-KTP," kata Ical sapaan akrab Aburizal, kepada wartawan, Jumat (23/3/2018).
Dari situ, dia percaya bahwa tidak ada aliran dana e-KTP yang masuk dalam Partai Golkar pada tahun 2012. "Itu saya bisa pastikan sejuta persen," tegasnya singkat.
Mantan Ketua Umum Golkar, Setya Novanto menduga ada aliran dana e-KTP sebesar Rp 5 miliar ke Rapimnas partai berlambang pohon beringin. Saat itu, Novanto menyebut sosok Wasekjen Golkar, Irvanto Hendra Pambudi yang juga merupakan keponakan Setnov.
"Memang waktu Rapimnas Partai Golkar pada bulan Juni 2012 ada kekurangan yang sisanya belum dibayar, terus disampaikan ke saya. 'Saya (Irvanto) sudah bayar nih'," ucap Setnov dalam persidangan perkara korupsi e-KTP, Kamis (22/3/2018).