KRICOM - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno sangat kaget mendengar temuan Badan Narkotika Nasional (BNN) yang menggerebek pabrik sabu berkedok diskotek di kawasan Jakarta Barat.
Apalagi, sabu yang dibuat pabrik tersebut disamarkan dalam kemasan botol air mineral. Sehingga, masyarakat awam bisa terkecoh melihat barang haram tersebut.
"Nauzubillahi min Zalik. (Berita) sabu cair itu saya sangat prihatin. Dan ini ada di tengah-tengah kita semua," kata Sandiaga saat ditemui di Masjid Luar Batang, Jakarta Utara, Minggu (17/12/2017).
Kekagetan Sandiaga semakin bertambah setelah mengetahui kalau narkoba yang diproduksi ternyata jenis sabu cair.
Karena itu, mantan Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) ini berharap setiap warga Jakarta lebih peka terhadap lingkungan sekitar. Jika ada bangunan yang mencurigakan, mereka bisa segera melapor kepada aparat kepolisian.
"Kita harus betul-betul mulai melihat di sekeliling kita. Kalau ada yang mencurigakan, kita harus laporkan. Karena narkoba ini sudah merusak dan menyebar sendi-sendi kemasyarakatan kita. Jadi tentunya sesuai dengan ketentuan yang berlaku, kita akan bersikap tegas. Anti terhadap narkoba ini," imbau Sandiaga panjang lebar.
Pabrik sabu berkedok diskotek ini berlokasi di Jalan Tubagus Angke, Tambora, Jakarta Barat. Dalam penggerebekan, penyidik menemukan sebuah laboratorium pembuatan narkotika jenis pil ekstasi dan sabu.
Kemudian, BNN menetapkan enam pegawai diskotek sebagai tersangka di antaranya Wastam (43), Ferdiansyah (23), Dedi Wahyudi (40), Mislah (45) dan Fadly (40).
Satu tersangka lain berinisial Rudy yang merupakan pemilik dan operator laboratorium masih dalam pengejaran penyidik.