KRICOM - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Nusa Tenggara Timur (NTT), Melki Laka Lena menduga banyak orang dalam Golkar yang mengganggu kinerja Setya Novanto. Efeknya, citra partai berlambang phon beringin ini akan jatuh.
"Pak Setnov sebetulnya ingin mengikuti proses hukum yang apa adanya. Tetapi kan banyak juga pihak-pihak yang memberi masukan jadi mungkin beliau bingung harus memutuskan," ujar Melki dalam acara diskusi 'Dramaturgi Setya Novanto' di bilangan Cikini, Jakarta, Sabtu (18/11/2017).
Melki menambahkan, pihak-pihak itu memberi saran kepada Setnov soal status hukum dan langkah apa yang seharusnya diambil, lalu kemudian datang lagi kader atau petinggi Golkar lainya memberi saran.
"Saya kira itu yang membuat kondisinya jadi seperti ini," tutupnya.
Pada Jumat (18/11/2017) KPK resmi mengeluarkan surat perintah penahanan terhadap Setya Novanto. Penahanan dilakukan untuk 20 hari pertama di Rumah Tahanan Kelas I Jakarta Timur Cabang KPK. Namun, karena Setnov masih dirawat di RSCM, maka KPK menangguhkan penahan tersebut sampai kondisi Setnov dinyatakan pulih.
Sebelum ditahan, Setnov sempat menghilang bak ditelan bumi. Menghilangnya Setnov merupakan buntut kedatangan penyidik KPK ke kediaman Setnov di Jalan Wijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (15/11/2017).
Setnov kemudian ditemukan menjadi korban kecelakaan. Mobilnya menghantam tiang listrik di wilayah Permata Hijau Jakarta Barat. Setnov mengalami luka di kepalanya sehingga terpaksa dilarikan ke RS Medika Permata Hijau. Usai dirawat beberapa jam, Setnov akhirnya dirujuk ke Gedung Kencana RSCM, Jakarta Pusat.