KRICOM - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) bakal memotori aksi buruh yang digelar hari ini Jumat (10/11/2017) yang bertepatan dengan perayaan Hari Pahlawan di Istana Negara dan Balai Kota DKI Jakarta.
Untuk itu, ratusan aktivis buruh kini tengah melakukan aksi long march menuju Jakarta dari berbagai wilayah untuk mengikuti aksi unjuk rasa.
Menurut Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Riden Hatam Azis, longmarch ini merupakan salah satu ikhtiar yang dilakukan kaum buruh. Long march ini dilakukan agar masyarakat luas bisa mengetahui apa yang sedang diperjuangkan kaum buruh.
"Karena upaya yang kami lakukan dengan melakukan dialog sosial dan berkomunikasi dengan pemerintah tidak mendapatkan respon yang baik,” ujarnya di Jakarta, Jumat (10/11/2017).
Riden menyatakan, ada tiga kelompok buruh yang melakukan long march. Mereka berangkat dari tiga titik berbeda.
Dikatakan Riden, titik pertama adalah peserta long march yang berangkat dari Bandung yang berjumlah kurang lebih 100 orang dan disebut sebagai Laskar Marsinah. Aksi dari titik ini diikuti oleh para buruh dari Bandung, Cianjur, Subang, Cirebon, Purwakarta, Kerawang, dan Bekasi-Jakarta.
"Sedangkan kelompok kedua berangkat dari Bogor, yang diikuti para buruh dari Sukabumi, Bogor, dan Depok. Kelompok ini disebut sebagai Laskar Sebastian," tuturnya.
Kemudian, kelompok ketiga disebut sebagai Laskar Suryo Pranoto. Kelompok ini merupakan perwakilan buruh yang berasal dari Cilegon, Serang, dan Tangerang.
“Long march dilakukan sebagai simbol perlawanan dan bentuk kesungguhan kaum buruh untuk memperjuangkan upah layak,” kata Riden.
Sebelumnya, Presiden KSPI Said Iqbal menyebut ada sekitar 20 ribu buruh yang akan melakukan aksi unjuk rasa di Istana Negara dan Balai Kota DKI Jakarta.
Aksi ini mengusung isu cabut mandat Gubernur dan Wakil Gubernur pembohong, menolak upah minimum berdasarkan PP 78/2015 dan menuntut revisi, serta turunkan harga sembako, listrik, dan lain sebagainya.