KRICOM - Pernyataan mantan Ketua PPSI, La Nyalla Mattalitti yang mengaku dipalak Rp 40 miliar oleh Gerindra untuk mencalonkan diri sebagai Bakal Calon Gubernur Jawa Timur bikin heboh semua pihak.
Pasca mendengar pernyataan itu, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) langsung memanggil La Nyalla guna meminta klarifikasi. Bukannya hadir dan memberi penjelasan, Ketua Kadin Jatim itu malah kabur ke luar kota.
"Kami kan masih melakukan proses klarifikasi pihak-pihak yang melontarkan itu. Kemarin sudah kita undang, tapi tidak datang. Ya kita undang lagi," kata Ketua Bawaslu RI, Abhan ditemui di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Selasa (16/1/2018).
Pemanggilan Bawaslu ke La Nyalla bukan baru kali ini saja. Pada panggilan pertama, dia juga tidak hadir lantaran sedang ada urusan di Ibu Kota.
Padahal, Bawaslu sangat membutuhkan keterangan La Nyalla soal dugaan mahar politik tersebut. Jika pernyataan itu benar, bukan tidak mungkin partai lain menerapkan hal serupa.
"Ya klarifikasi. Kita butuh keterangan lebih lanjut dari yang bersangkutan. Karena baru berita di media. Harus diminta keterangan langsung," ujar Abhan.
Rencananya, besok La Nyalla akan dipanggil Bawaslu untuk memberi klarifikasi. Abhan berharap, mantan Bacagub Jatim itu mau bersikap kooperatif.
"Untuk yang La Nyalla, besok kita layangkan pemanggilan," tandasnya.
La Nyalla menuding Gerindra meminta uang sebagai prasyarat diusung dalam Pilkada DKI. Tidak tanggung-tanggung, mahar yang diminta mencapai Rp 40 miliar.
Namun Gerindra membantah telah memasang prasyarat uang sebelum mengusung kandidat. Jikapun ada uang yang diminta, nantinya dana tersebut akan digunakan sebagai operasional pemenangan kandidat.