KRICOM - Meski bertajuk aksi damai, namun sebagian massa driver online yang berunjuk rasa di dekat Istana Presiden justru bertindak anarkis. Mereka sempat bersitegang dengan beberapa pengemudi mobil online yang terpantau mengemudikan kendaraanya saat melewati jalan Medan Merdeka Barat.
Beberapa pengunjuk rasa terlihat berusaha menghentikan dan memukul body sebuah mobil jenis Toyota Inova berwarna perak.
"Tenang-tenang, tidak boleh ada yang pukulan mobil itu, tidak boleh ada aksi lempar botol," kata seorang orator dari atas mobil komando, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (19/1/2018).
Salah seorang pengunjuk rasa, Agus menyebut, kendaraan itu diduga merupakan salah satu dari taksi online yang menerima aturan Permenhub 108 Tahun 2017. Hal itu sejalan dengan sticker yang tertempel di mobil tersebut.
"Itu taksi online berstiker lewat. Berani banget, udah tahu kami lagi demo. Kan ada itu 200 mobil dikasih stiker," ujar Agus di lokasi.
Massa aksi pun emosi dan meminta kendaraan lain yang melintas di belakangnya untuk memutar. Petugas pun membantu mengamankan kendaraan yang melintas dan memutar arah. Hanya Bus Transjakarta yang diperbolehkan lewat.
"Taksi online itu. Mana mau kalo bukan taksi online mobilnya ditempel-tempel iklan," jelasnya.
Salah satu petugas kepolisian yang bertugas mengatakan ada kesalahpahaman. Minibus itu memang dicat dengan salah satu merk makanan atau biskuit.
Hingga saat ini, pendemo yang berjumlah ribuan ini masih memadati lokasi. Massa sebelumnya melakukan aksi long march dari parkir IRTI Monas menuju Kemenhub dan dilanjutkan ke Istana Presiden.