KRICOM - Bakal Calon Gubernur Sumatera Utara, Letjen Edi Rahmayadi diprediksi akan sulit memenangi perhelatan Pilkada serentak. Sebab, masyarakat biasanya takut dengan pemimpin yang memiliki latar belakang militer.
Hal tersebut diungkapkan oleh Pengamat Politik Arbi Sanit. Pemimpin berlatar belakang militer dianggap mempunyai sikap otoriter sehingga tak cocok bagi tipikal masyarakat setempat.
"Mereka takut juga dengan kebebasan khawatir karena pemimpinnya (mantan) tentara," kata Arbi kepada Kricom di Jakarta, Kamis (11/1/2018).
Meski sudah pensiun, ada kecenderungan Edi bakal melibatkan tentara dalam setiap kebijakannya. Hal inilah yang bisa memicu kekhawatiran masyarakat setempat.
"Nanti kalau jadi Gubernur dia maksa maksa. Nanti dikit-dikit (ngajak) tentara," tambah Arbi.
Selain itu, Pengamat Politik dari Universitas Indonesia ini juga berpandangan jika tipikal Edi yang keras, malah akan membuat gesekan dengan tipikal masyarakat Sumut yang keras juga.
"Lebih cocok kalau daerah Sumut dipimpin sosok yang halus dan lembut," tutupnya.
Sekadar informasi, sejumlah pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang telah mendaftar ke KPU Sumut yakni Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (Ijeck). Mereka didukung oleh Partai Golkar, Gerindra, Hanura, PKS, PAN dan NasDem.