KRICOM - Nenek Chandri Widharta alias CW (60) mengaku dirinya merasa dihlangi-halangi oleh Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) untuk bertemu dengan kelima anaknya yang dititipkan di rumah aman milik Kementerian Sosial di Cipayung, Jakarta Timur.
"Kalian tahu apa perlakuan mereka? Saya tidak boleh bilang nanti tambah parah. Ponsel saya diambil, dibilang ini bukan anak kamu. Itu anak saya, bahkan saya mau dipopor (dihantam pistol)," kata Chandri kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Kamis(22/3/2018).
Menurutnya, mereka juga menganggap kalau dirinya tidak pernah memberikan pendidikan formal kepada kelima anak-anaknya.
"Saya 15 tahun jaga anak-anak dan dibilang enggak sekolah. Mereka itu sekolah di Theresia dan di Belarnimus home schooling. Saya bisa tunjukkan anak-anak itu disekolahin, dibantu," jelasnya.
Selain itu, ia juga heran dengan skiap petugas kepolisian yang mempertanyakan sumber penghasilannya hingga bisa menginap di sebuah hotel.
"Loh memang saya mesti enggak punya uang? Memang saya mesti miskin, kok kami mau memiskinkan orang Indonesia kayak begini. Kalau tuduhan tidak terbukti apa sanksinya? Bagi pemerintah kepada saya, apa sanksinya untuk oknum-oknum yang jahat sama saya? Saya cuma mau minta itu, saya sudah tua," tutupnya.
Sebelumnya, nenek Chandri Widharta alias CW tinggal berpindah-pindah dari hotel ke hotel lain karena keahliannya selalu mengobati orang banyak. Chandri mengaku selalu menerima bayaran berupa voucher menginap di hotel.