KRICOM - La Nyalla Mattalitti membeberkan soal kegagalannya maju di Pilgub Jawa Timur 2018. Dia menyebut ketidakmampuan memenuhi permintaan uang dari Partai Gerindra membuatnya gagal bertarung di perhelatan pilkada serentak tersebut.
La Nyalla merinci proses dirinya saat berupaya mendapatkan rekomendasi dari Gerindra. Kata dia, semua berawal saat dirinya diundang Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk menghadiri deklarasi pasangan Mayjen (Purn) Sudrajat-Ahmad Syaikhu, yang diusung di Pilgub Jabar 2018.
"Saya diundang Pak Prabowo tanggal 9, ada acara deklarasinya Pak Sudrajat. Saya dipanggil di dalam ruang kerjanya dan di situ ada Saudara Sugiono, ada Saudara Prasetyo, dan Pak Prabowo sendiri, menanyakan kesiapan saya," ucap La Nyalla saat jumpa pers di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (11/1/2017),
Saat ditanya Prabowo soal kesiapannya maju ke Pilgub Jatim, La Nyalla menyanggupi. Lalu, La Nyalla pun menyebut pembahasan uang mulai disinggung Prabowo.
"Kemudian Pak Prabowo mengatakan apakah saya siap uang, saya bilang saya siap kalau masalah uang. Dia tanya lagi, 'Bisa kapan uang?' Saya bilang, 'Nanti saja, Pak, setelah rekom selesai, saya ada pengusaha-pengusaha muslim,'" tutur La Nyalla.
La Nyalla mengatakan dirinya juga sudah menyiapkan uang sebesar Rp 5,9 miliar. Namun respon Prabowo saat itu membuatnya kaget.
"Dan saya sampaikan kalau saya sudah kasih keluar uang Rp 5,9 miliar diterima oleh Saudara Daniel dan sudah disampaikan ke Saudara Fauka. Nah, uang ini sudah keluar dan Pak Prabowo, dia juga kaget, ya saya ditanya, ya saya ngomong apa adanyalah," jelas pria yang pernah menyandang status tersangka ini.
"Sambil Pak Prabowo marah-marah sama saya, maki-maki saya. Saya dalam hati, nih orang kok sakit apa? Kok ngomongin duit Pilpres 2014, emangnya saya ikut campur sama duit Pilpres 2014," imbuhnya.
La Nyalla menegaskan bahwa Partai Gerindra meminta uang sebelum mengeluarkan rekomendasi untuknya di Pilgub Jatim 2018.
Mantan Ketua Umum PSSI ini pun merinci total uang yang telah dikeluarkannya.
"Yang pasti saya sudah keluar uang Rp 5,9 miliar. Saya juga sudah buka cek Rp 70 miliar sudah dibawa oleh Saudara Daniel ke Hambalang, Hambalang juga saya nggak tahu. Dan saya sudah sampaikan semua ini juga cair, kalau semua ini sudah resmi jadi calon gubernur, belum apa-apa saya udah diperes," tuturnya.
Daniel yang disebut La Nyalla ialah Tubagus Daniel Hidayat yang merupakan bendahara saat La Nyalla berniat maju di Pilgub Jatim.
Daniel, yang juga hadir dalam konferensi pers, menjelaskan lebih lanjut soal syarat uang itu.
"Saya dikerjain oleh oknum F ini dan dia mengancam saya, 'Di belakang saya ada ketua asosiasi advokat.' Wah, sombong sekali, saya juga advokat. Saya ini ada 13 rekaman foto uang sampai ke rumahnya oknum F ada semua. Percakapan dari oknum F ini selalu saya rekam," ungkap Daniel.
"Awalnya saya ngasih enggak pakai saksi, tapi saya dibilangin sama temen saya, 'Masak elu ngasih duit Rp 2 M nggak pakai saksi?' Karena enggak mau pakai tanda terima, akhirnya saya kalau mau nyerahin ke oknum F, saya masukin ke kantong HP saya, saya matikan (layar) HP saya, terus saya rekam. Jadi setiap transaksi ada rekamannya. Untuk ini-itu," imbuh Daniel.
Menurut La Nyalla, Waketum Gerindra Fadli Zon juga terlibat dalam proses upaya pencalonan dirinya maju di Pilgub Jatim 2018. Soal dimarahi Prabowo, La Nyalla juga sempat menceritakannya kepada Fadli.
"Fadli Zon. Saya kan ditelepon sama Fadli Zon, 'Ini saya, Mas, ini untuk apa saya dipanggil sama 08, dimaki-maki, dimarah-marahin dan disuruh serahkan uang saksi? Loh saya datang ke sana itu buat dampingi ngasih rekom (Sudrajat), kok saya dimaki-maki, loh saya ini siapa? Prabowo ini siapa? Saya bukan pegawai dia, kok dia maki-maki saya?'" ucapnya.