KRICOM - Setelah Joko Widodo (Jokowi) resmi diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai calon Presiden (Capres), kini muncul satu nama baru yang digadang-gadangkan sebagai kuda hitam dalam kontestasi Pemilihan Presiden 2019.
Nama tersebut adalah Muhammad Zainul Majdi atau lebih akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB). Sejumlah hasil survei menempatkan nama Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) tersebut sebagai sosok yang mampu 'mengganggu' dominasi Jokowi dan Prabowo Subianto dalam bursa Capres 2019.
Menurut pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing, munculnya nama TGB sebagai calon alternatif di Capres 2019 amatlah wajar. Ia menilai keberadaan nama TGB di survei Cawapres potensial mengartikan dia disukai masyarakat.
"TGB saya lihat peluangnya tetap sama dengan tokoh lain, karena survei-survei itukan potret yang terjadi saat di survei. Berarti, masih bisa turun dan bisa naik (persentasenya)," ujar Emrus di Jakarta, Selasa (27/2/2018).
Selain itu Emrus menilai, TGB adalah sosok tokoh santri yang pluralis dan mampu merangkul semua kalangan.
"Dia (TGB) adalah tokoh Islam yang moderat dan pluralis. Saya melihat bahwa peluang beliau (TGB) sama dengan peluang-peluang lain yang akan mendampingi Jokowi," tutur Emrus.
Dia menambahkan, tidak mungkin TGB berhasil berhasil masuk bursa lembaga jika tidak memiliki prestasi. Dalam catatannya, pada tahun 2017, TBG ditetapkan sebagai Kepala Daerah Terbaik tahun 2017. Penghargaan itu diberikan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo pada acara Leadership Award kepada Gubernur NTB di Jakarta.
Jokowi sendiri bahkan diketahui beberapa kali bertemu TGB. Bahkan ia tak segan mengunggah kedekatannya dengan orang nomor satu di NTB melalui vlog pribadi miliknya.
Meski begitu, Emrus belum bisa memprediksi ke mana TGB akan berlabuh. "Sangat dinamis. Di Indonesia, politik sangat cair dan tidak bisa kita pastikan apakah dia berlabuh dengan Jokowi atau berlabuh dengan Prabowo," kata dia