KRICOM - Jumlah korban jiwa dalam kecelakaan fatal yang melibatkan sebuah kereta dan bus sekolah di Perancis bagian selatan telah bertambah. Saat ini, jumlah korban jiwa telah mencapai enam orang setelah dua siswi yang masing-masing berusia 11 tahun akhirnya meninggal dunia akibat luka parah yang dideritanya.
Menurut kabar yang dirilis CBS, Jumat (15/12/2017), sampai saat ini delapan penumpang bus lainnya masih dalam kondisi kritis. Seorang di antaranya adalah sang sopir bus yang merupakan perempuan berusia 48 tahun dan tujuh lainnya adalah anak-anak berusia belasan tahun.
Sebelumnya, sebuah bus sekolah yang sedang mengantarkan anak-anak pulang dari sekolah Christian Bourquin yang berlokasi di sebuah desa bernama Millas, diterjang oleh sebuah kereta di sebuah jalur perlintasan. Akibat tabrakan yang begitu hebat, bus sekolah yang membawa 20 orang anak-anak sekolah tersebut dikabarkan meledak dan terbelah menjadi dua bagian.
Akibat tabrakan tersebut, empat orang anak yang berusia 13 hingga 17 tahun tewas seketika, sedangkan sisanya mengalami luka-luka serius dan berada dalam kondisi kritis.
Sampai saat ini otoritas Perancis masih terus menyelidiki sebab-musabab terjadinya kecelakaan fatal tersebut. Namun pihak kepolisian mengaku mengalami sedikit kesulitan dalam penyelidikan. Pasalnya semua sarana dan prasarana, khususnya pintu perlintasan kereta serta rambu-rambunya berfungsi dengan baik dan tidak mengalami kerusakan.
"Kami sementara ini menduga ada masalah mekanik di perlintasan ini, tetapi semuanya masih dalam penyelidikan," ujar Presiden Regional Perusahaan Kereta Perancis (SCNF) dalam pernyataannya baru-baru ini.
Beberapa saksi mata bahkan mengklaim pintu perlintasan sudah turun sesaat sebelum kereta melintas. Namun tak diketahui mengapa sang sopir bus bisa terus melajukan kendaraannya hingga akhirnya dihantam oleh kereta yang melaju dengan kecepatan hingga 80 km per jam tersebut.