KRICOM - Otoritas Perancis mulai menggelar penyelidikan atas kasus kecelakaan di Kota Saint Féliu d’Amont pada Kamis (14/12/2017). Dari hasil penyelidikan sementara, pihak berwajib tidak menemukan anomali di sekitar lokasi kejadian.
Menurut salah satu perusahaan pembuat rel Perancis, SNCF, semua fasilitas dan prasarana, mulai dari pintu perlintasan hingga jalur pertemuan rel dan jalan umum, dalam kondisi yang baik.
"Perlintasan kereta normal. Pintu pembatas juga menyala dan berfungsi. Beberapa saksi bahkan menyebut pintu pembatas telah turun menjelang kereta melintas, tetapi hal ini masih terus menjadi subjek penyelidikan kami," ujar juru bicara dari SNCF, seperti dikutip dari The Guardian.
SNCF juga menjelaskan, saat kejadian berlangsung kereta diperkirakan melaju dengan kecepatan 80 km per jam. Kereta tersebut tengah ditumpangi oleh 25 orang dan tiga di antaranya menderita luka ringan.
Insiden fatal tersebut, menurut laporan yang dirilis pihak berwajib, terjadi pada pukul 16.30 waktu setemapt. Sampai saat ini, setidaknya terdapat 95 petugas pemadam kebakaran, 10 kendaraan penyelamat, dan 4 helikopter dikerahkan untuk mengangkut para korban untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit terdekat.
Seperti dikabarkan sebelumnya, sebuah kecelakaan fatal terjadi di Kota Saint Féliu d’Amont. Sebuah bus sekolah diterjang oleh kereta yang melaju dengan kecepatan tinggi.
Terjangan tersebut mengakibatkan badan bus terbelah dua. Bahkan menurut pernyataan Wali Kota Saint Féliu d’Amont, Robert Olive, bus sempat meledak karena dihantam dengan kekuatan yang amat tinggi.
Akibat kecelakaan tersebut, 4 orang siswa berusia antara 13 hingga 17 tahun tewas dan 20 lainnya mengalami luka-luka.