KRICOM - Front Pembela Islam (FPI) mewanti-wanti Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan untuk tidak mengikuti acara Natalan Bersama Pemprov DKI di Kemayoran, Jumat (5/1/2018) mendatang. Pasalnya, Anies dianggap telah melanggar ajaran Islam.
Pernyataan itu disampaikan Sekjen DPD FPI Jakarta, Habib Novel Bamukmin kepada Kricom.
"Perlu ada rambu-rambu kepada pribadi masing-masing umat Islam, termasuk Gubernur dan Wagub DKI untuk tidak mengikuti ritual Natal karena dikhawatirkan akan mencampuradukkan agama," kata Novel, Jumat (29/12/2017).
Novel menegaskan, pihaknya memprediksi Anies akan kehilangan dukungan umat Islam, jika terlalu sering mengikuti acara keagamaan umat Nasrani tersebut.
"Kalau untuk mengayomi silakan saja, tapi kalau sampai mengorbankan akidah untuk penctraan, kami keberatan. Karena ingat, Anies dipilih mayoritas umat Islam yang paham bagaimana bersikap dengan agama lain,'' tuturnya.
Novel meminta Anies dan Sandiaga Uno tidak melukai umat Islam.
"Silakan bertoleransi dan menghormati umat beragama. Tapi ingat rambu-rambu akidah sebagai amanat agama harus dipertimbangkan. Jangan sampai mencampurkan kepentingan politik dengan ajaran agama," tutupnya.
Setelah beda pendapat antarlembaga gereja soal tempat Perayaan Natal Bersama Pemprov DKI Tahun 2017, akhirnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan untuk menggelar acara tersebut di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta Utara.
Pemilihan JIExpo, disebut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini, telah dipesan dua minggu yang lalu, tapi dirinya enggan mempublikasikan sebelum semua pihak menyepakatinya.