KRICOM - Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta mengaku, enam WNA tersangka skimming telah mengantongi 1.400 kartu ATM milik nasabah dari 64 bank yang berlokasi di Indonesia maupun dunia untuk dibobol.
"Sementara ada 64 bank yang memang sudah disiapkan oleh tersangka untuk diambil (data dan uangnya). Dan dari 1.400 kartu ATM, 1.200-nya milik rekening orang Indonesia," kata Nico kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Rabu (21/3/2018).
Nico menuturkan, Polda Metro Jaya dan Bank Indonesia (BI) telah melakukan koordinasi untuk pencegahan agar kasus skimming tidak terulang kembali.
"Kami dorong BI berkoordinasi dengan Persatuan Bank ASEAN maupun Asia, karena ini tidak terjadi di Indonesia saja. Namun ada beberapa negara di Asia dan Eropa," ungkapnya.
Disisi lain, mantan Direkrur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya ini mengatakan, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan Interpol untuk mengusut tuntas kasus skimming.
"Jadi saya kira ini tindak pidananya tidak di Indonesia saja. Maka secara global perlu kerjasama dengan Interpol karena kelompok-kelompok ini diduga pernah beroperasi di beberapa negara. Kemungkinan mereka juga pelaku yang dicari oleh beberapa negara lainnya," jelasnya.
Sebelumnya, penyidik Subdit Resmob Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya meringkus enam WNA dan WNI karena melakukan pembobolan rekening milik nasabah BRI. Mereka melakukan aksinya dengan peran yang berbeda-beda.