KRICOM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berani memastikan bahwa Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) tak memiliki 'dosa'. Pasalnya, dia tak menemukan catatan negatif di data infrastruktur bangunan yang baru saja roboh itu.
"Secara aturan mereka sudah mengikuti (prosedur). Evaluasi kami terakhir bulan Mei 2017. Ada beberapa catatan tapi catatan tersebut tidak terkait mezanin (selasar) yang roboh," kata Anies di Gedung BEI, Jalan Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (15/1/2018).
Anies yang mengenakan seragam coklat Pemerintah Provinsi DKI ini melanjutkan, semua gedung di Jakarta ke depannya akan diperiksa.
"Gedung-gedung yang sertifikat laik fungsinya sudah berakhir diminta untuk segera memperbaharui," papar dia.
Terkait penyebab robohnya selasar Gedung BEI, Anies mengaku masih akan menunggu hasil Puslabfor Bareskrim Polri.
Sejauh ini, ada 75 korban yang mengalami luka-luka akibat ambruknya selasar Gedung BEI. Mereka dirawat di empat RS, yakni 17 orang di RSAL Mintohardjo, 31 orang di RS MRCCC Siloam, 7 orang di RS Pusat Pertamina, dan 20 orang di RS Jakarta. Dilaporkan sejumlah korban mengalami cedera patah tulang.