KRICOM - Partai Gerindra turut berkomentar soal adanya dugaan keterlibatan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam kasus dugaan korupsi e-KTP.
Ketua Bidang Hukum Gerindra, Habiburokhman mengatakan, daripada melaporkan ke polisi, sebaiknya SBY ikut bersama-sama mengusut kasus ini hingga tuntas.
"Apa enggak terlalu berlebihan sampai ribut begitu. Parpol kan punya platform antikorupsi, kok itu tidak dikedepankan sebagai edukasi ke masyarakat," kata Habiburokhman saat acara diskusi MNC Trijaya, Warung Daun, Jalan Cikini Raya Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (10/2/2018).
Anak buah Prabowo Subianto ini melanjutkan, proses hukum dalam kasus megakorupsi ini jangan sampai melebar ke mana-mana.
Salah satu yang menjadi perhatian adalah nama-nama yang hilang dalam dakwaan kasus korupsi Setya Novanto.
"Itu yang harus fokus. Pemberantasan korupsi harus dilakukan secara tuntas," kata Habiburokhman yang mengenakan kemeja putih ini.
Laporan ini berawal dari pernyataan Firman Wijaya yang menilai, kesaksian Mirwan Amir dalam persidangan kliennya, Kamis (25/1/2018) di Pengadilan Tipikor memperlihatkan kekuatan besar yang disebut mengintervensi proyek e-KTP itu adalah anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR periode 2009-2014.