KRICOM - Alumni 212 seperti anak kehilangan induk semenjak Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab mendekam di Arab Saudi sejak beberapa bulan lalu.
Pengamat Politik Maksimus Ramses mengaku wajar dengan sikap alumni 212 dan anggota FPI. Sebab selama ini, Habib Rizieq dianggap sebagai tokoh perjuangan.
"Menurut saya wajar kalau pendukungnya merasa enggak ada sandaran karena Habib Rizieq dianggap sebagai simbol perjuangan mereka," kata Ramses kepada Kricom.id, Rabu (21/2/2018).
Sebagai pemimpin FPI, wajar saja jika kehadiran Habib Rizieq ditunggu-tunggu oleh umatnya. Makanya ribuan pendukungnya siap mengadakan acara penyambutan di Bandara Soekarno-Hatta.
"Itu hal-hal yang biasa saja bahwa ada satu organisasi miliki pemimpin tentu juga disertai ada pengikutnya dan biasanya selalu ada pengikut setia meski jumlahnya kadang berubah-ubah karena berbagai dinamika yang terjadi," pungkasnya.
Setelah memohon petunjuk Allah dengan melakukan salat istikharah, Habib Rizieq batal pulang ke Indonesia. Kendati begitu, Pemimpin FPI ini tetap meminta umat Islam mendoakannya untuk segera pulang.
"Karena harus menunggu bisyarah sehingga pulang di waktu yang tepat dan saya akan tetap istikharah mohon petunjuk Allah SWT agar dapat bisyarah dan bisa. Jika seluruhnya sudah dapat keputusannya, maka saya sendiri yang akan mengumumkan kepada Umat Islam di Indonesia tentang kepulangan saya Insya Allah," tutur Rizieq melalui sambungan telepon.