KRICOM - Rencana kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab ke Indonesia lagi-lagi batal. Meski tiket pesawat sudah dipesan, nyatanya dia masih betah mendekam di Arab Saudi.
Sejak awal isu itu berhembus, Pengamat Politik Maksimus Ramses mengaku tidak yakin jika Habib Rizieq benar-benar pulang ke Indonesia. Apalagi, kabar kepulangan dua kali sebelumnya telah batal terlaksana.
"Dari awal memang saya enggak yakin dia pulang, rencana kepulangannya pun hanya jadi bahan pesan politik semata bukan karena ada niat baik untuk kembali," kata Ramses kepada Kricom.id, Rabu (21/2/2018).
Padahal sebagai warga negara Indonesia (WNI) yang baik, Rizieq seharusnya taat hukum dan menyelesaikan segala perkara hukumnya di Indonesia.
Selain menunjukkan sikap gentle, hal tersebut juga bisa dijadikan bukti kepada masyarakat kalau Habib Rizieq memang tidak bersalah.
"Kalau dia hargai hukum Indonesia harusnya dia tunjukan bahwa dia tak bersalah. Indonesia kan berdiri di atas hukum dan hukum jadi panglima maka semua warga negara siapa pun dia harus taat terhadap hukum. Jangan membuat hukum seperti sandiwara politik," tegas Ramses.
Jadi daripada mendekam di Arab Saudi, Rizieq lebih baik menyelesaikan kasusnya dengan memaparkan bukti-bukti kuat kepada polisi. Karena bisa saja, penyidik Polda Metro Jaya juga salah menetapkannya sebagai tersangka.
"Saya kira dia belum tentu salah dan juga belum tentu benar. Maka bila polisi cukup bukti ya jangan ragu-ragu harus bisa buktikan di Pengadilan," tutup dia.