KRICOM - Sebagian besar lembaga survei nasional memprediksi hanya akan ada dua kandidat kuat Capres di Pilpres 2019 mendatang, yaitu Petahana Joko Widodo dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
Hasil survei menemukan, elektabilitas kedua kandidat ini masih paling tinggi jelang dibukanya pendaftaran Capres Agustus 2018 mendatang.
Menyikapi hal itu, Direktur Alvara Research Center Hasanuddin Ali mengatakan, sebetulnya saat ini bukan waktunya lagi meributkan siapa Capres mendatang. Sebab, kata dia, hingga menit terakhir hanya dua kandidat ini yang paling berpotensi dicalonkan.
"Dari sisi popularitas kami melihat bahwa hanya ada dua nama yang kuat yakni Jokowi dan Prabowo," kata Ali usai merilis hasil survei di Hotel Oria Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Jumat (23/2).
Justru, lanjut Ali, saat ini merupakan waktunya mencari Cawapres potensial mendampingi kedua kandidat tersebut.
Survei ini dilakukan dengan metode multi-stage random sampling dengan margin of error sebesar 2 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. Survei melalui wawancara tatap muka pada dari tanggal 17 Januari hingga 7 Februari. Responden survei ini melibatkan 2.203 orang dengan 50.5 persen merupakan generasi milenial.
Elektabilitas Jokowi ketika dipasangkan dengan dua nama ini pun cukup tinggi dalam skema head-to-head. Simulasi Jokowi-Gatot melawan Prabowo-Cak Imin, mampu mendulang suara 54.9 persen dibanding 33.6 persen. Pada simulasi Jokowi-Cak Imin melawan AHY-Anies, elektabilitas Jokowi sebesar 57.6 melawan 30.6.
"Jokowi dipasangkan siapa saja angkanya di atas 50," kata Hasanuddin.
Sementara, dalam bursa cawapres sendiri ada lima nama yang mencuat. Nama itu adalah Agus Harimurti Yudhoyono, Gatot Nurmantyo, Jusuf Kalla, Anies Baswedan, dan Muhaimin Iskandar. Putra sulung SBY menempati elektabilitas tertinggi dengan 17.2 persen dibandingkan sisanya berurutan sebesar 15.2 persen, 13.1 persen, 9.3 persen, dan 8.9 persen.
Publik sendiri menyukai tiga kombinasi ketokohan pasangan calon. Kombinasi sipil-militer menempati kesukaan 93.2 persen, nasionalis-islam sebanyak 89.9 persen dan pasangan usia tua dan muda sebesar 84.7 persen.
Jika ditarik rinciannya, ada tiga golongan cawapres. Yaitu tokoh muda, tokoh islam, dan tokoh militer. Masing-masing nama yang mewakili paling kuat ketokohan tersebut adalah AHY sebagai tokoh muda, Cak Imin sebagai tokoh Islam, dan Gatot sebagai tokoh militer.