KRICOM - Rakyat Indonesia sebentar lagi akan merayakan pesta demokrasi, mulai dari Pilkada serentak, kemudian dilanjut ke Pilpres hingga Pileg 2019.
Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) tak henti-hentinya mewanti-wanti rakyat agar pemilu lima tahunan ini tidak merusak persaudaraan. Tak jarang beda pilihan, membuat satu sama lain saling berseteru hingga akhirnya tak bertegur sapa.
"Silakan dipilih pemimpin yang paling baik. Berbeda pilihan boleh saja, tetapi setelah itu marilah kita rukun, bersaudara dan bersatu kembali," kata Jokowi saat acara pembukaan Festival Sholawat Nusantara di Sentul Internasional Convention Center (SICC), Bogor, Sabtu (24/2/2018).
Dalam kesempatan ini, Jokowi mengajak ribuan santri untuk selalu berpikir positif dan menghormati pilihan satu sama lain.
Mantan Wali Kota Solo itu berharap, pemikiran positif para santri bisa disebarkan kepada warga di lingkungan pesantren atau rumahnya masing-masing.
"Jangan lagi kita berburuk sangka terhadap saudara kita. Jangan lagi kita saling menjelek-jelekkan saudara kita. Jangan lagi kita mencemooh di antara kita sebagai bangsa. Jangan lagi kita berprasangka buruk, suudzon satu sama lain. Jangan lagi kita saling mencela dan memfitnah," imbau Jokowi panjang lebar.
Dengan menjaga pikiran positif, maka pesta demokrasi secara serentak di 171 provinsi, kabupaten, dan kota di seluruh Indonesia akan berlangsung aman dan damai.
Belakangan ini, Jokowi sering bersilaturahim dengan para ulama. Baginya, ulama juga bertugas sebagai penyalur suara rakyat dan umat. Sebagai umara, Jokowi memiliki kebutuhan untuk mendengar nasihat, tausiyah, arahan, dan ceramah para ulama.