KRICOM - Wakil Direktur Imparsial Gufron Mabruri berpendapat bahwa TNI saat ini masih belum melakukan reformasi. Jika ditilik dari orientasi kegiatan TNI, Imparsial menilai institusi yang dipimpin oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo itu masih berbau Orde Baru.
Gufron mengemukakan, TNI saat ini masih sibuk melihat potensi ancaman dari dalam dan belum benar-benar peka terhadap potensi ancaman negara yang berasal dari luar.
"Secara umum jika TNI selalu melihat potensi ancaman secara ke dalam maka ini merupakan warisan dari orde baru yang sebenarnya harus ditanggalkan, dihilangkan dan mengubah persepsi ancaman dari luar bukan dari dalam," ucap Gufron Mabruri, dalam media briefing dengan tema "Urgensi Pergantian Panglima TNI" di Kantor Imparsial, Tebet Jakarta Selatan, Minggu (12/11/2017).
Kondisi kemunduran karakter TNI ini menjadi semakin terlihat ketika dirinya menemukan fakta bahwa ada beberapa MoU antara pihak TNI dengan pihak non militer seperti Kementerian Pertanian soal pangan serta pengamanan yang dilakukan antara TNI dan pihak swasta.
"Saya kira fakta itu bisa dilihat dari adanya MoU antara TNI dengan menteri pertanian, para pengusaha dan ada keterlibatan militer dalam kegiatan non pengamanan secara politik itu menjadi ruang bagi militer untuk menjustifikasikan dirinya untuk masuk lebih dalam dan ini yang harus dievaluasi kedepannya," ucap Gufron.
Seperti yang diketahui bahwa masa pensiun Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo semakin dekat tepatnya sekitar bulan maret 2018 dan untuk itu presiden kembali menunjuk Panglima TNI RI yang diharapkan akan memberi perubahan yang lebih baik salah satunya jangan telalu fokus berorientasi pada isu keamanan didalam sehingga melupakan sektor keamanan luar.