KRIMINALITAS.COM, Jakarta - Program DP 0 pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan dan Sandiaga Uno kembali menjadi sorotan publik. Pasalnya ada inkonsistensi dalam program kerja yang mereka janjikan pada masa Pilkada DKI 2017 lalu.
Sandiaga Uno mengaku program ini masih diperbincangkan dan dimatangkan oleh tim sinkronisasi. Ia menyebutkan saat ini timnya sedang berusaha untuk memfinalkan skema pendanaan untuk program DP 0.
Dia menjelaskan, saat ini tim sedang menggodok jumlah penghasilan minimal masyarakat yang nantinya dapat menikmati program unggulan ini.
"Yang partisipasi harus yang punya pendapatan atau penghasilan tertentu. Sehingga mereka bisa membayar cicilannya. Ini lagi dihitung ya, ancar-ancarnya antara Rp 7 sampai Rp 10 juta," ungkap Sandi di kawawsan Glodok, Jakarta, Rabu (12/7/2017).
Selain penghasilan, lanjut Sandi, nantinya masyarakat juga akan dilihat bagaimana performa tabungan mereka. Karena nantinya ini yang akan digunakan untuk membayar cicilan rumah.
Pernyataan itu berbeda dalam situs jakartamajubersama.com yang diinisiasi oleh Tim Anies-Sandi. Dalam situs itu disebut masyarakat dengan penghasilan total rumah tangga sampai sekitar Rp 7 juta per bulan yang akan menerima program rumah DP 0 ini. Bukan Rp 7-10 juta seperti apa yang dikatakan Sandiaga Uno.