KRICOM - Pendaftaran calon Kepala Daerah Jawa Barat (Jabar) resmi ditutup pada Rabu, 10 Januari 2018 silam. Peta persaingan untuk menjadi Gubernur Jawa Barat pun mulai terlihat, seiring dengan kemunculan empat pasangan calon pemimpin yang telah dikenal oleh masyarakat setempat.
Adapun keempat pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang akan meramaikan Pemilihan Gubernur Jabar adalah, Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi, Sudrajat-Ahmad Syaikhu, Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum, dan TB Hasanudin-Anton Charliyan.
Pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi mendapatkan sokongan dari Partai Demokrat dan Golkar yang dengan 29 kursi DPRD. Sedangkan pasangan Sudrajat-Syaikhu yang diusung Gerindra, PKS, dan PAN dengan 27 kursi DPRD.
Adapun Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum yang diusung Nasdem, PKB, PPP, dan Hanura memiliki 'kekuatan' 24 kursi DPRD, dan terakhir pasangan TB Hasanudin-Anton Charliyan didukung PDI-P dengan 20 kursi DPRD.
Pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi sendiri merupakan dua tokoh yang cukup dikenal di kalangan masyarakat Jabar. Sebelumnya, mantan aktor kawakan Deddy Mizwar merupakan Wakil Gubernur Jabar bersama Ahmad Heryawan (Aher), sedangkan Dedi Mulyadi dikenal sebagai pemimpin berprestasi saat menjabat sebagai Bupati Purwakarta.
Sama halnya dengan duet Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum. Ridwan yang akrab disapa Kang Emil adalah pria yang cukup populer di mata penduduk Bandung, berkat berbagai terobosan yang ia buat di Kota Paris van Java. Sedangkan Uu yang merupakan kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) adalah Bupati Tasikmalaya.
Pasangan Sudrajat-Syaikhu memiliki cerita yang berbeda. Pasalnya, sosok calon Gubernur Sudrajat merupakan purnawirawan TNI berpangkat Mayor Jenderal. Dirinya sempat menjabat sebagai Kepala Puspen TNI, Dirjen Strategis Pertahanan, dan Dubes RI untuk Republik Rakyat Cina. Sedangkan Syaikhu adalah politikus yang pernah menjabat sebagai Anggota DPRD Jabar dan kini duduk sebagai Wakil Wali Kota Bekasi.
Hal serupa juga terlihat dari duo pasangan TB Hasanudin-Anton Charliyan. Calon Gubernur TB Hasanudin merupakan mantan perwira tinggi berpangkat Mayor Jenderal di TNI Angkatan Darat. Ia sempat menjadi ajudan Wakil Presiden Try Sutrisno, Sekretaris Militer Presiden Megawati Soekarnoputri, dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sedangkan Anton Charliyan merupakan mantan Kapolda Jawa Barat berpangkat Inspektur Jenderal.