KRICOM - Calon Gubernur Maluku Irjen Murad Ismail menilai, saat ini Pemerintah Provinsi Maluku seolah-olah sedang 'tidur' sehingga kekayaan alam Maluku seperti hasil laut dan pertanian tidak terkelola dengan baik. Atas dasar itu dirinya menyatakan maju untuk memimpin Maluku.
"Saya ingin maju ini karena inilah kesempatan yang terbaik buat saya. Tuhan memberikan saya kelebihan jabatan, pangkat. Saya kenal menteri, saya mengajak para pengusaha besar di sini," kata Murad kepada wartawan, Jumat (5/1/2018).
"Pemerintah daerah ini 'tidur'. Kita tahu sendiri Maluku itu kayanya luar biasa, kaya lautnya, pertaniannya juga luar biasa," jelasnya.
Murad mengaku, sangat prihatin kondisi wilayahnya yang miskin dan tidak terangkat perekonomiannya.
"Maluku termiskin ke-4 dari provinsi-provinsi di Indonesia. Saya kasihan melihat Maluku seperti sekarang ini. Padahal kami punya tambang emas, kami punya minyak, kami punya gas," ungkapnya.
Bila kelak terpilih, mantan Kapolda Maluku ini mengatakan, dirinya akan mengangkat perekonomian nelayan dengan membeli ikan hasil tangkapan dengan harga sesuai.
"Saya punya rencana begitu nelayan berlayar tangkap ikan, dia sudah tahu harganya berapa. Laut kami banyak ikan tuna tetapi tidak ada pabrik ikan tuna, kadang-kadang ikan itu terbuang percuma karena tidak ada yang menampung. Kalau saya jadi gubernur saya bangun penampungan dan ekspor ikan kelas satu keluar negeri," pungkasnya.
Menurut Murad, sumber daya manusia (SDM) rakyat Maluku juga perlu diperhatikan dengan pendidikan formal.
"Pendidikan itu penting, banyak sekali anak-anak kami ini miskin dari SD sampai SMA ada yang putus sekolah. Pasti, saya kembalikan soal sekolah gratis. Kemudian, soal kesehatan terutama kesehatan ibu dan anak itu beberapa dokter saya komunikasikan katanya pelayanan kesehatan jelek," ungkapnya.
"Tingkat kematian ibu saat melahirkan sampai 70 persen. Nantinya, kami berusaha memberikan pelayanan kesehatan yang baik," tutupnya.
Diketahui, Murad Ismail maju sebagai Gubernur Maluku dari Partai PDIP di pilkasa serentak 2018. Pria asal kelahiran Wahiaong, Maluku ini resmi mengundurkan diri sebagai Kepala Korps Brimob Polri.