KRICOM - Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah menanggapi sinis tudingan Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang menganggap acara reuni 212 kental dengan nuansa politik. Buntut dari pernyataan tersebut, Fahri menilai jenderal berbintang empat lebih cocok untuk jadi analisa politik.
Ia juga mengomentari ketidakhadiran Jenderal Tito dalam aksi yang juga memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW itu.
"Kapolri tak perlu buat analisa politik, dia penegak hukum harusnya dia dateng, bersalaman cipika cipiki," kata Fahri di Lapangan Silang Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (2/12/2017).
Fahri menilai, sebagai seorang kapolri tak sepantasnya menuduh dan menyebarkan kebencian kepada umat Islam.
"Kalau mau debat ide liberalisme, ide radikalisme, ayo ngomong sama saya. Saya bisa tunjukkan dia lebih radikal. Orang itu lebih radikal atau lebih merusak bangsa, jadi jangan balik, jangan terkoptasi dengan pikiran asing, hadirlah sebagai bangsa, " tuturnya.
Selain itu, Fahri juga menyarankan agar Kapolri turut memfasilitasi umat Islam, bukan malah menjauhi dan mengkriminalisasi umat Islam.