KRICOM - Salah seorang anggota Samapta Bhayangkara (Sabhara) Polres Jakarta Barat, Aiptu Nurwahid babak belur usai dihajar oleh tiga orang pemuda yang diduga sedang mabuk. Aksi pengeroyokan tersebut diduga akibat ketiga pelaku tak mau ditilang oleh oleh Aiptu Nurwahid.
Menurut keterangan Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren, AKP Rensa, insiden tersebut terjadi di Jalan Perdana PTB Angke, Tanjung Duren, Jakarta Barat. Ketiga pelaku saat itu diberhentikan oleh korban, karena pelat nomor motornya sudah habis masa berlakunya.
AKP Rensa mengatakan, salah seorang pelaku bernama Tofik Hidayatullah (20) berhasil diamankan, tetapi sayangnya dua orang lainnya mampu melarikan diri dari sergapan petugas.
"Kami masih memburu dua rekan pelaku yang buron setelah mengeroyok korban," katanya kepada wartawan, Selasa (30/1/2018).
Dia menerangkan, peristiwa bermula ketika korban dan temannya sedang melakukan patroli. Sesampai di lokasi kejadian, korban memberhentikan sebuah motor Yamaha Jupiter yang dikendarai oleh tiga orang.
"Pelaku mengendarai sepeda motor dengan pajak nopolnya sudah habis. Saat dihentikan korban sempat meminta surat-surat kendaraaan. Namun, pelaku tidak dapat menunjukan surat-surat," jelasnya.
Tak hanya itu, korban dan para pelaku juga sempat terlibat cekcok, hingga akhirnya terjadilah pemukulan hingga menyebabkan korban terjembab ke selokan.
"Pelaku sempat memukul dada korban dua kali hingga korban terjatuh ke selokan," ungkapnya.
Aksi itu sempat dilerai oleh rekan korban dan berhasil menangkap pelaku Topik, sedangkan dua pelaku lainnya berhasil melarikan diri dengan sepeda motor.