KRICOM - La Nyalla Mattalitti mengaku dimintai uang Rp 170 miliar oleh seorang petinggi Partai Gerindra. Uang itu sebagai pelicin agar dirinya bisa diusung Partai Gerindra untuk berlaga di Pilgub Jawa Timur.
Namun, permintaan tersebut tidak dipenuhi olehnya. Pasalnya, dia telah bernazar tak bakal membeli rekomendasi untuk maju di Pilgub Jatim.
Menurut La Nyalla, permintaan uang itu disampaikan melalui Tubagus Daniel Hidayat, pengusaha yang selama ini telah dianggapnya sebagai adik dan dipercaya menjadi bendahara tim pemenangan.
Tak main-main, La Nyalla pun mengaku memiliki sejumlah bukti berupa rekaman pembicaraan lewat telepon.
"Satu yang menjadi penyesalan saya, saya ini kader Gerindra, berjuang untuk Gerindra. Ternyata saya cuma GR (gede rasa). Kalau beli (rekomendasi) saya merasa seperti menyumpahi diri, pasti kalah. Ini sudah sering saya buat tulisan, saya broadcast," ujar La Nyalla saat menggelar jumpa pers di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (11/1/2018).
La Nyalla mengaku selama ini merupakan kader Gerindra. Bahkan dirinya mengaku terlibat menjadi pemenangan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
Baik saat Prabowo maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Megawati Soekarnoputri pada Pilpres 2009 lalu maupun saat menjadi Capres di 2014.
Untuk membantu pemenangan, mantan Ketua Umum PSSI ini sampai mengeluarkan uang sendiri, menggerakkan semua elemen organisasi yang dipimpinnya di Jawa Timur.
"Saya pegang Kadin Jatim, Pemuda Pancasila, KONI Jawa Timur, PSSI, dan HIPMI. Ada 16 elemen yang membuat calon presiden lain saat itu ketakutan, itu yang saya gerakkan," jelasnya.
Tapi ternyata pengorbanan La Nyalla selama ini sama sekali tidak dianggap. Padahal, niat dirinya untuk maju Pilgub Jatim, telah disampaikan ke Prabowo.
"Bahwa yang namanya La Nyalla tidak direkomendasikan oleh Gerindra, untuk menjadi calon gubernur. Padahal sudah direkomendasikan oleh Presidium Alumni 212, para kiai, habib dan umat Islam di Jawa timur sudah mendukung saya untuk jadi gubernur," geramnya.