KRICOM - Peserta aksi 212 yang telah menggelar aksi reuni 212 tampaknya belum 'move on' dari sosok mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Meski dia sudah dipenjara dan menjalani hukuman, cacian maupun makian selalu terdengar di kawasan Lapangan Silang Monas yang merupakan lokasi digelarnya acara.
Dari pantauan Kricom.id di lokasi, hampir mayoritas dari 20 tokoh yang memberikan ceramah maupun tausiyah selalu mengucapkan nama Ahok.
Mirisnya, penyebutan nama mantan Gubernur Jakarta itu lebih banyak sisi keburukan dibandingkan dengan kinerja maupun prestasi yang didapatnya bersama Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat semasa menjabat.
Bahkan, tak sedikit yang menyebut sosok yang kini berada di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua dengan cacian.
"Jangan lagi ada sosok seperti Ahok. Kafir dan kasar. Jakarta tak boleh dipimpin orang minoritas," kata salah satu peserta seraya berteriak ketika mendengar ceramah Habib Rizieq Shihab melalui video conference Sabtu (2/12/2017).
Bahkan, bebeberapa dari peserta aksi menganggap sosok Ahok sebagai aib.
"Kami bersyukur karena Jakarta dipimpin oleh sosok Muslimin yang taat seperti Anies Baswedan," jelas Aminudin (46), warga Kampung Melayu yang ikut dalam aksi.
"Intinya, kami ingin Gubernur yang bisa salat," tambah pria yang bekerja sebagai wiraswasta ini.
Sama halnya dengan Aminudin, Syarifudin (25), pemuda asal Kebon Jeruk ini ngotot sekali Jakarta dipimpin oleh sosok beragama Islam.
"Kami ingin adanya pemimpin seagama sehingga menganggap Anies Baswedan sebagai berkah tersendiri," ungkap pria yang juga berporfesi sebagai pekerja di perusahaan minimarket ini.
Seperti diketahui, aksi reuni 212 merupakan milad dari setahun aksi Bela Islam 212 medio Desember 2016 lalu. Di aksi tersebut, jutaan massa meminta kepada aparat kepolisian untuk menjebloskan Ahok ke pejara karena telah menistakan agama Islam saat berpidato di Kepulauan Seribu.