KRICOM - Tingkat kecelakaan lalu lintas hingga menyebabkan kematian di Asia tergolong tinggi, untuk itu Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) meminta negara-negara yang tergabung di ASEAN agar bisa menekan angka kecelakaan lalu lintas.
Dalam rapat ASEAN Traffic Police Forum (ATPF) yang digelar di Pulau Bali, Jumat (17/11/2017) disepakati seluruh negara ASEAN akan menjalani mandat dari PBB dengan menekan angka kematian di jalan. Sebab, dalam survey kecelakaan di dunia yang dilakuakn PBB, negara Asia menduduki posisi teratas.
“Ini juga instruksi dan amanah dari PBB untuk menekan sampai 50% angka kecelakaan itu, dari tahun 2014-2020 itu harus 50%,” ungkap Kakorlantas Mabes Polri Irjen Roycke Lamoa di Ballroom Samudra, Hotel Ayodya, Nusa Dua.
Roycke menuturkan, kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan kematian di Indonesia. Dari data yang diperoleh, setiap tahunnya ada 38 ribu orang yang meregang nyawa akibat kecelakaan lalulintas. Oleh karenanya, dalam forum polantas se-ASEAN ini lebih menekankan pada program road safety untuk menjalankan amanah dari PBB.
“Angka kecelakaan di regional, di dunia, di ASEAN dan negara kita cukup tinggi, bayangkan saja per tahun ada 38 ribu meninggal karena kecelakaan lalu lintas,” tambahnya.
Saat ini Kakorlantas Mabes Polri tengah merancang solusi dalam menekan angka kematian dari lalu lintas yakni dengan melakukan pendekatan kepada masyarakat agar dapat memperhatikan kondisi kendaraannya hingga memikirkan kondisi jalan bekerjasama dengan Dinas PU.
“Jalan yang berkeselamatan, sarana dan prasarana transportasi baik untuk keselamatan, jalan tidak bergelombang, ada lampu penerangan, marka jalan jelas. Kemudian pengemudi yang bagus dalam berkendara serta kendaraan yang digunakan kami sosialisasikan,” tandasnya.