KRICOM - Insiden penganiayaan dan persekusi yang terjadi kepada pasangan yang dituduh mesum di Cikupa, Tangerang tak lepas dari lalainya pemerintah setempat dalam memberikan pendidikan dan edukasi bagi warganya.
Sosiolog Musni Umar mengatakan, jangan biarkan masyarakat memahami tindakan asusila dengan sudut pandang sendiri-sendiri. Jika begitu, yang terjadi adalah gampang menghakimi orang lain dengan tuduhan asusila.
"Kalau ada kasus ini pasti berpotensi menimbulkan keributan. Persoalan seperti ini tak bisa seterusnya diselesaikan masyarakat. Yang bisa kita lakukan adalah memberikan edukasi, pendidikan, penyadaran, dan menciptakan ingkungan yang baik," kata Musni kepada Kricom di Jakarta, Kamis (16/11/2017).
Rektor Universitas Ibnu Chaldun ini menambahkan, jika pendidikan seksual dan edukasi berjalan dengan baik, maka tindakan persekusi pada pasangan-pasangan yang diduga melakukan hubungan mesum dapat dihindarkan.
"Dengan begitu, masyarakat setempat juga akan lebih dewasa dalam bersikap, seperti tidak mudah menganiaya, mempersekusi, apalagi mengambil video. Karena mereka sadar tindakan semacam itu tak baik dan berpotensi melanggar hukum," tambahnya.
Selain itu, pengelola kos-kosan atau kontrakan sebaiknya memperbaiki infrastruktur bangunan mereka. Hal ini untuk mempersempit orang lain untuk melakukan tindakan asusila.
"Pengurus lingkungan seharusnya menganjurkan setiap pemilik kos membuat ruang tamu. Jangan langsung ke kamar. Pemilik kos harus mencegah perbuatan yang enggak benar," tutupnya.