KRICOM - Belum enam bulan menjabat sebagai Gubernur DKI, Anies Baswedan dituding banyak mengeluarkan kebijakan yang kontroversial. Dari penataan Pasar Tanah Abang, Lapangan Silang Monas, dan yang terakhir ini soal pembentukan Komite Pemberantasan Korupsi di Pemprov DKI.
Pengamat Kebijakan Publik Trubus Rahadiansyah menilai, Anies memiliki rasa gengsi yang tinggi lantaran menghapus dan mengganti seluruh kebijakan pendahulunya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Ini masalah politik dari Gubernur sebelumnya. Serba tak suka. Dia ingin membalikkan semua. Yang tadinya enggak boleh, jadi boleh," kata Trubus kepada Kricom di Jakarta, Sabtu (6/1/2018).
Salah satu kebijakan yang paling aneh adalah dengan 'memperbolehkan' warga menginjak-injak rumput di kawasan Monumen Nasional.
"Di monas jadi boleh ada kuda, jadi bau pesing. Jorok dan kumuh, padahal ini kan taman bersejarah," sesal pengamat dari Universitas Trisakti ini.
Trubus juga menyesalkan adanya upaya dari Anies dan Sandiaga Uno untuk membuka kembali kasus dugaan korupsi di Sumber Waras dan lahan Cengkareng yang sempat panas di era Ahok. Dia curiga upaya ini untuk membuat stigma bahwa pemerintahan sebelumnya jadi 'sarang korupsi'.