KRICOM - Sempat 'tenggelam', kasus hukum tersangka Habib Rizieq Shihab kembali mendapat sorotan masyarakat usai adanya kabar kepulangan sang habib dari Arab Saudi. Meski akhirnya batal kembali ke Tanah Air, aparat kepolisian dinilai wajib untuk menuntaskan kasus Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu.
"Kalau RS (Rizieq Shihab) kembali ke Tanah Air dan langsung ditahan oleh polri itu pilihan yang seharusnya. Idealnya memang harus begitu. Penegakan hukum tidak pandang bulu," kata Pengamat Politik Boni Hargens, Rabu (21/2/2018).
Menurutnya, penuntasan kasus chat konten pornografi hingga penghinaan Pancasila yang dilakukan Habib Rizieq menjadi pertaruhan korps Bhayangkara ini meski beberapa pihak menilai jika kasus itu sarat dengan kepentingan politik.
"Taruhan termahal adalah integritas institusi kepolisian. Penegakan hukum harus mendahului kepentingan politik. Sejauh ini, polri telah bekerja keras dan telah memperlihatkan komitmen dalam melawan radikalisme," tutur Boni.
Sejauh ini, salah satu alasan yang membuat Habib Rizieq tetap di Timur Tengah adalah masalah keamanan. Ia bahkan telah meminta agar kasusnya di SP3 atau dihentikan. Namun, hal itu dinilai tak tepat.
"Membebaskan Rizieq dari proses hukum adalah pukulan telak untuk polri dan dunia penegakan hukum di Tanah Air. Pada akhirnya, pemerintahan Jokowi akan menuai kritik dan kontraproduksi yang fatal dari publik," pungkasnya.