KRICOM - Polisi belum memastikan apakah Ivon Rekso, pria penerobos Istana Negara terkait dengan jaringan teroris. Pasalnya, pemeriksaan terhadap pria yang akrab disapa Muhammad Khalifah ini masih berlangsung.
Karopenmas Humas Polri, Brigjen Mochammad Iqbal menegaskan, saat ini Ivon akan menjalani pemeriksaan kejiwaan di RS Polri.
"Soal kejiwaan belum dipastikan. Kami masih dalami itu, apakah yang bersangkutan sendiri yang melakukan, membuat posting-posting itu atau yang lain. Kita sedang melakukan pendalaman," kata Iqbal di Polda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu (20/12/2017).
Iqbal melanjutkan, latar belakang pelaku juga masih didalami oleh penyidik Dirtipidcyber Bareskrim Polri.
"Kalau dia ngomong begitu (kebencian kepada pemerintah) masih dalam penyidikan. Kami akan cek alibinya dan bagaimana profiling ke belakangnya," ungkapnya.
Penerobosan pagar Istana Negara bukan pertama kali ini terjadi. Polisi pun melakukan sejumlah langkah antisipasi untuk mencegah hal serupa terulang.
"Langkah dari kami, kami akan lakukan proses pendekatan preventif terhadap semua elemen masyarakat, bahwa Istana adalah simbol negara. Kalau ingin masuk kan harus ada izinnya, presiden juga memperbolehkan. Tapi kan ada aturan dan regulasi tertentu. Kalau menerobos pada waktu yang tak diperbolehkan kan itu juga melanggar," kata mantan Kapolrestabes Surabaya ini.
Hal itu akan sosialisasikan melalui Babinkamtibmas dan teman-teman Kapolsek. Selain itu kan sudah ada SOP-nya. Ada pos kepolisian di situ, ada CCTV, dan sebagainya. Selanjutnya kalau masih nekat juga, baru kami lakukan penegakan hukum," tutup Iqbal seraya berjalan meninggalkan kerumunan wartawan.
Dalam ponsel milik Ivon, polisi mendapati beberapa status berisi kebencian terhadap Presiden Joko Widodo. Saat diperiksa, pelaku tak dapat menjawab pertanyaan penyidik dengan baik sehingga dilakukan pemeriksaan oleh dokter kejiwaan RS Polri Kramatjati.
"Hasil pemeriksaan menunjukkan inkonsisten. Ditanya A jawabnya B, ditanya B jawabnya C. Tentunya harus didalami kesehatannya," lanjut Iqbal.
Diketahui, Ivon mencoba menerobos Istana negara dengan alasan ingin bertemu Jokowi. Usai diamankan Paspampres, dia langsung diserahkan ke Polsek Gambir dan langsung dilimpahkan ke Bareskrim Polri.