KRICOM - Usai ditunjuk sebagai Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto merangkap jabatan lantaran dia juga menjabat sebagai Menteri Perindustrian. Plt Ketua DPR Fadli Zon menyebut dibolehkannya Airlangga merangkap jabatan membuat Presiden Joko Widodo 'menjilat ludah sendiri'.
"Itu terserah Presiden, dia sendiri yang menetapkan waktu itu bahwa tidak boleh rangkap jabatan. Presiden sendiri yang mengatakan agar fokus," ucap Fadli ditemui di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Jumat (22/12/2017).
Menurutnya, ketentuan Jokowi kepada para menterinya itu sudah bagus. Dengan tak membolehkan menteri merangkap jabatan, para pembantunya itu bisa fokus dan terhindar dari konflik kepentingan.
"Menurut saya itu bagus. Artinya kalau rangkap jabatan nanti ada moral hazard, konflik kepentingan lagi. Kedatangannya sebgai menteri atau ketua umum partai politik atau sebagai politisi dari partai tertentu," ucapnya.
Sayangnya, kata Fadli, ketentuan Jokowi ini tampak mandul di hadapan Airlangga. Sejak terpilih menjadi Ketua Umum Golkar, Jokowi belum mengeluarkan sikap tegas terhadap Airlangga.
"Ya artinya menelan ludah sendiri," tandasnya.
Sebagai informasi, Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang diselenggarakan dari 18 sampai 20 Desember, memutuskan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum partai berlambang Pohon Beringin. Sedianya Airlangga menjabat Ketua Umum Golkar pada periode 2017 sampai 2019.