KRICOM - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) melepas bantuan kemanusiaan kepada warga Rohingnya yang saat ini masih mengungsi di Bangladesh.
Jokowi yang didampingi Wakil Presiden, Jusuf Kalla melihat langsung bantuan di landasan Bandar Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Rabu (24/1/2018).
Menurut Jokowi, bantuan tersebut sangat dibutuhkan oleh para pengungsi.
"Bantuan ini sangat dibutuhkan sekali, terutama obat-obatan dan makanan," tutur Jokowi dalam keterangan tertulis yang diterima Kricom, Rabu (24/1/2018).
Selain memberikan bantuan, Jokowi juga mengaku akan menyempatkan diri untuk mengunjungi para pengungsi saat melakukan kunjungan kerja di Bangladesh mendatang.
Pengiriman bantuan ini merupakan kali kedua yang dikirim Indonesia. Bantuan ini juga sekaligus menjadi konsistensi bangsa Indonesia terhadap permasalahan kemanusiaan dan perdamaian yang dialami para pengungsi Rohingnya.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bantuan yang diberikan berupa 12 jenis, seperti makanan tambahan gizi bayi dan ibu hamil, peralatan sekolah, lampu darurat, dan family kits dengan berat 10,43 ton.
Jenis bantuan yang dikirimkan ini berdasarkan kajian lapangan kebutuhan pengungsi. Bantuan ini akan didistribusikan kepada para pengungsi sesuai dengan rekomendasi dari otoritas setempat.
"Organisasi maupun institusi mitra dari pemerintah setempat yang akan mendistribusikan bantuan," kata Direktur Tanggap Darurat BNPB, Junjungan Tambunan.
Dalam pengiriman bantuan ini, BNPB memimpin langsung tim kemanusiaan yang diangkut dengan pesawat Hercules TNI Angkatan Udara. Mereka akan bertolak ke Bangladeh pada Kamis (25/1/2018) besok yang terlebih dahulu menginap semalam di Banda Aceh.
Bantuan kemanusiaan kepada pengungsi Rohingnya juga wujud dari implementasi terhadap semangat One ASEAN One Response dalam konteks penanggulangan bencana di kawasan Asia Tenggara. Komite Internasional Palang Merah (ICRC) mencatat sejak krisis kekerasan terjadi di Rakhine, Myanmar, sebanyak 655.000 warga mengungsi ke Bangladesh.
