KRICOM - Ratusan Takmir se-Jabodetabek mendeklarasikan gerakan anti-SARA dan politisasi masjid di Aula Masjid Nur Darajatun Kompleks Buruh TKBM, Rumah Susun Cilincing, Jalan Inspeksi Cakung, Jakarta Utara.
Menurut Alumni Ponpes Modern Gontor, KH. M. Nova Andika mengatakan bahwa suhu dan eskalasi politik jelang Pilkada Serentak dan Pilpres 2019 sudah semakin memanas.
Oleh karenanya, dia mengajak kepada jemaah untuk tidak mudah terprovokasi dan terpancing emosi dan kemarahan.
"Untuk mencapai kekuasaan, saat ini orang sudah tidak lagi pakai etika dan sopan santun, tapi dengan cara tidak waras, biadab, dan cara binatang," ujarnya di Jakarta, Jumat (16/2/2018).
Sementara itu, Ketua Forum Rembuk Masjid Indonesia (Formasi), Gus Sholeh Marzuki mengajak semua pihak untuk bersama-sama mencegah oknum yang memfungsikan masjid untuk tujuan politik praktis.
"Jadikanlah masjid sebagai sarana untuk mempersatukan umat, bukan dijadikan sarana memecah belah umat dan memperuncing perbedaan," jelasnya.
Lebih jauh, Gus Sholeh meminta umat Islam agar menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan keagamaan dan menjadikan mimbar-mimbar masjid sebagai media untuk menyampaikan dakwah atau ajakan menjalankan ajaran agama secara sejuk dan damai.
Seperti menerima perbedaan dan saling menjunjung toleransi, bukan caci maki, ujaran kebencian, dan ajakan permusuhan.
"Mencegah masuknya khatib dan penceramah yang berpaham radikal, takfiri, intoleran, dan anti- Pancasila," pungkasnya.