KRICOM - Wakil Gubenur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengatakan bahwa masalah kesemrawutan di Jakarta seperti lalu lintas harus berbasis data. Hal tersebut perlu dilakukan agar pengendara roda dua yang selama ini menjadi 'tumbal' tak selalu disalahkan.
"Perilaku pengendara bukan hanya roda dua, roda empat juga. Roda empat banyak yang menerobos busway. Jadi kita semua harus berbasis data. Jadi, kami lihat dulu datanya," ucap Sandiaga usai menjenguk mantan Gubernur DKI Jakarta era 1992-1997, Suryadi Soedirja di RS Siloam Lippo Karawaci, Kamis (09/11/2017).
Terkait kekhawatiran masyarakat tentang kembalinya kendaraan roda dua di jalan protokol yang bisa membuat semrawut, Sandiaga justru mengimbau kepada masyarakat agar tak berspekulasi terlalu jauh.
Sebab, menurutnya, penghapusan larangan kendaraan roda dua di jalan protokol dilakukan untuk menghapus diskriminasi masyarakat di jalan raya.
"Kita jangan terlalu berspekulasi terlalu jauh. Kami ingin hadirkan aksesibilitas untuk seluruh warga Jakarta karena jalan raya didesain untuk seluruh kendaraan, tidak ada diskriminasi," lanjut Sandiaga.
Pencabutan larangan kendaraan roda dua di jalan protokol seperti di Jalan MH Thamrin-Sudirman ditanggapi beragam oleh publik. Ada yang menolak, ada pula yang mendukung dengan alasan bahwa pembatasan kendaraan di jalan protokol tak efektif mengurai kemacetan.