KRICOM - Persekusi atau bully seakan-akan sudah menjadi budaya di Indonesia. Hal ini terbukti masih banyak terjadi perploncoan di sekolah-sekolah Indonesia.
Padahal, persekusi merupakan perilaku yang buruk dan sangat berimbas pada pelaku maupun korban. Untuk pelaku, hukuman pidana siap menanti, sementara untuk korban bisa berakibat trauma bahkan kematian.
Kali ini, KRICOM akan membahas tentang tindakan bully. Beberapa hal di bawah ini bisa jadi bahan pertimbangan dalam mengambil langkah sebelum kamu tertarik ikut-ikutan membully.
1. Kalo kamu berpikir menjadi pelaku bullying itu keren, kamu salah besar. Orang atau kelompok yang menunjukkan sikap menindas, tidak akan terlihat lebih hebat. Mungkin dalam waktu pendek kamu akan dipuji, hingga ditakuti, tapi jika terus-menerus dilakukan, percayalah lama-kelamaan teman sekolah/kampus bahkan gebetan kamu bisa ilfeel dan menjauh melihat tingkah kamu.
(Foto: Pinterest)
2. Kalo ketahuan sama sekolah atau kampus, yang pasti itu ancaman buat karir pendidikanmu. Selain dipanggil guru BP, kamu juga akan terancam dikeluarkan dari sekolah. Lalu gimana nasib pendidikan kamu kedepannya?
(Foto: Wikihow)
3. Selain nama baik kamu yang tercoreng, tindakanmu juga berdampak bagi orangtuamu. Nama orangtuamu jadi jelek akibat ulah isengmu. Jagalah nama baik orangtuamu sebelum bertindak gegabah.
(Foto: iStock)
4. Dampak terburuk yang bisa terjadi dari tindakan bullying, kamu bisa dilaporkan ke polisi loh. Awalnya mungkin orangtua si korban tidak tahu menahu perihal anaknya dibully, atau bahkan rela memaafkan setelah tahu hanya dari kerabat atau anak yang mengadu. Tapi kalo sudah tersebar di dunia maya? Lalu didorong oleh pihak-pihak yang mendukung tegaknya hukum? Ya.. Kamu harus siap menghadapi prosesnya.
(Foto: Sampsonia Way)
5. Hal yang penting adalah kondisi psikis si korban. Perilaku kamu bisa berdampak buruk bagi masa depannya. Selain itu, psikologinya juga akan terganggu. Dampak tindakanmu dapat memicunya untuk melakukan tindakan yang tak diinginkan. Sudah banyak loh kasus bunuh diri yang dipicu rasa sakit hati terutama oleh korban bullying. Apa kamu mau jadi alasan dia depresi dan meregang nyawa akibat ulahmu?
(Foto: iStock)
Masih mau jadi pelaku bullying?
Pelaku bully biasanya ingin disegani dan diakui oleh banyak orang. Mereka merasa dirinya yang paling kuat, paling cantik, paling pintar, dan sebagainya. Namun bukan berarti mereka dapat berpilaku seenaknya. Jika kamu menjadi korban bullying, lakukan hal-hal ini agar kalian lebih pede menjalani aktivitas di sekolah.
1. Percaya diri
(Foto: mystorybook.com)
Setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan. Meskipun orang lain mencoba menjatuhkan harga diri kamu dengan menyebut kekurangan-kekurangan kita, selalu ingat bahwa kita memiliki kelebihan di sisi lain. Berusaha tegar dan jangan pernah terlihat lemah. Tidak perlu balas dendam, cukup tunjukan bahwa kamu adalah orang kuat dan lebih hebat darinya, dan yang paling penting, tetap percaya diri!
2. Berani melawan
(Foto: clipartpig.com)
Berani melawan bukan berarti melawan secara fisik. Lawan mereka secara verbal dengan mengatakan pada mereka secara tegas bahwa kamu tidak suka apa yang mereka lakukan. Jangan takut dan lawan dengan cerdik dan dewasa.
3. Cari tempat untuk sharing
(Foto: Wikihow)
Jangan takut untuk bercerita apa yang sedang kamu alami kepada orang lain. Ketika kamu curhat, paling tidak beban pikiran kamu bisa berkurang dan bisa bikin kamu tidak depresi. Sahabat adalah salah satu tempat sharing terbaik. Mereka pasti dapat memberikan dukungan dan saran atas masalah yang kamu hadapi.
4. Laporkan kepada yang memiliki kewenangan
(Foto: dentistry.org)
Jika dibully melebihi batas sehingga menjatuhkan reputasimu, laporkan pada yang memiliki kewenangan. Baik itu guru, wali kelas, kepala sekolah maupun petugas kesiswaan. Hukuman yang mereka dapat dari pihak berwenang dapat menjadi efek jera bagi para bully.
5. Laporkan kepada orang tua
(Foto: Wikihow)
Jika tidak mau melapor kepada pihak sekolah atau kampus, laporlah kepada orangtua sendiri. Orangtua pasti dapat memberikan rasa aman dan menenangkan diri kamu. Selain itu, orangtua juga pasti bisa memberi solusi dan meminta pihak sekolah atau kampus untuk lebih intensif menangani kasus bullying.
Sudah tahu Kan dampak dan bagaimana cara mencegahnya. Ayo sama-sama sebarluaskan dampak dari tindakan yang tak pantas ini. Jika kamu ada teman yang menjadi korban atau pun pelaku bully, kita harus menyelamatkan dan bantu demi masa depan mereka.