KRICOM - Massa aksi yang tergabung dalam 'Komunitas Anak Bangsa' meninggalkan Balai Kota sembari gigit jari lantaran tidak bisa bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Wakilnya Sandiaga Uno.
Sebab menurut pengakuan Sekretariat Daerah DKI Jakarta, dua pemimpin baru Ibu Kota itu sedang tidak ada di Balai Kota.
"Kata pihak sekretariat daerah, Anies sedang keluar dan Sandiaga sedang rapat sehingga kita hanya disambut dengan kursi dan meja," kata Koordinator Aksi, Tirtayasa kepada puluhan massa, Senin (23/10/2017).
Setelah berorasi sekitar 1,5 jam, puluhan massa itu akhirnya 'balik kanan'. Namun mereka meninggalkan spanduk tanda tangan massa aksi dan petisi yang berbunyi;
1. Mengecam keras pidato anda sebagai gubernur tanggal 16 Oktober 2017 tentang kebangkitan pribumi'
2. Menuntut klarifikasi anda sebagai gubernur tentang arti dan pemahaman pribumi
3. Menuntut gubernur DKI Jakarta untuk meminta maaf kepada masyarakat luas
4. Tidak mengulangi cara-cara yang bersifat dan terlihat memprovokasi masyarakat luas
5. Bersedia menandatangani petisi yang kami buat.
Petisi tersebut diterima oleh perwakilan sekretariat daerah. Tirtayasa lantas memberi tenggat satu pekan kepada Anies Baswedan untuk mengklarifikasi ucapannya tentang istilah 'Pribumi'. Apabila tuntutan itu tak dipenuhi, maka dirinya dan massa aksi akan unjuk rasa kembali.