KRICOM - Kawasan pertokoan Tanah Abang semakin hari semakin semrawut. Pedagang yang berjualan di pinggir jalan dan trotoar terlihat semakin banyak jumlahnya. Keberadaan mereka pun pada akhirnya membuat kondisi jalanan menjadi macet dan terlihat kumuh.
Sebelumnya, keberadaan mereka dikabarkan sempat hilang saat era Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Para pedagang tersebut diwajibkan untuk bedagang di tempat yang telah disediakan di Blok F dan G Pasar Tanah Abang.
Dari pantauan Kricom di seputaran jalanan depan Blok G Tanah Abang, keberadaan para pedagang sudah merambah ke sisi kiri jalan. Mereka bahkan menutup satu ruas hingga menyebabkan kendaraan sulit untuk melintas menuju kawasan Cideng.
Salah satu pengendara bernama Munir (28) mengeluhkan soal membeludaknya para pedagang ini.
"Padahal dulu enggak macet. Sekarang kok (pedagang) jadi susah diatur, ya? Mana angkutan pada ngetem lagi," tuturnya saat ditemui di Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (26/10/2017).
Beberapa preman yang 'menjaga' para pedagang di kawasan Blok F Tanah Abang itu bahkan bertindak arogan. Mereka tak segan memarahi juru warta yang hendak mengabadikan gambar.
"Oi, ngapain lo moto-moto. Wartawan, ya? Udah enggak usah ada wartawan di sini," kata seorang pria yang berlogat khas Sulawesi ini. "Harus ada izin kalau mau liputan di sini."
Keberadaan para pedagang yang menjamur ini dikeluhkan juga oleh pengendara ojek online. Ade (29), pengendara ojek yang biasa meintas mengeluhkan soal padatnya pengendara di batas undepass Tanah Abang.
"Dulu enggak ada pedagang gini. Sekarang malah ramai, kayak enggak ada yang atur," tutur Ade yang setiap hari lalu lalang di kawasan itu.
Namun hal berbeda disuarakan oleh salah satu pedagang bernama Marzuki (30). Dirinya mengaku lebih tenang berdagang sekarang ketimbang dulu.
"Kalau yang sekarang kan janjinya enggak bakal menggusur. Doakan saja," tuturnya saat ditemui di kawasan Blok G Tanah Abang.
Hingga pukul 17.00, Kardus-kardus bekas alat elektronik menumpuk di atas trotoar. Namun, menjelang Mahgrib, petugas PPSU langsung bergerak cepat untuk menghentikan.
Okupasi trotoar yang dilakukan PKL sekitar Tanah Abang memang bukan barang baru. Kawasan itu sempat tertib saat Jakarta dipimpin Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), tetapi belakangan ramai kembali hingga menyebabkan kemacetan.