KRICOM - Kapolri Jenderal Muhammad Tito Karnavian menilai selama masih terjadi konflik di negara-negara Islam, permasalahan terorisme tidak akan pernah selesai. Sehingga, penanganan perkara ini tak perlu ditangani Indonesia sendirian.
"Kita mendapatkan tumpang-tumpang problem saja, ideologi salafi jihadi dan ideologi takfiri. Itu bukan ideologi asli Indonesia," ujar Tito di Auditorium STIK/PTIK, Jalan Tirtayasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (26/10/2017).
Menurut Tito, kedua ideologi tersebut berasal dari Timur Tengah yang dibawa ke Indonesia, sehingga menjadi ideologi sebagian masyarakat Indonesia.
"Ideologi dari Middle East (Timur Tengah) yang diimpor ke sini atau yang dibawa dari sana ke sini. Jadi, selagi konflik ada di dunia Muslim, (terorisme) akan terus terjadi," kata Tito yang mengenakan toga ini.
Dia mengklaim, Indonesia berpengalaman dalam memberantas terorisme. Tito mengatakan dirinya diundang untuk mengajari badan investigasi utama Amerika Serikat, FBI, tentang ilmu kontraterorisme.
"Nanti malam saya akan berangkat ke Amerika. Saya diundang oleh UN, diundang oleh FBI, diundang di think tank yang paling penting di sana namanya Brookings Institute," kata Tito.
Tito mengatakan materi pelajaran yang akan dibagikan kepada para agen FBI seputar tipe atau jenis jaringan-jaringan teroris secara spesifik.
Dia akan mengajarkan langkah-langkah kontraterorisme, terutama dengan metode pendekatan preventif.
"Saya akan mem-brief mereka, jadi saya bukan belajar dari mereka. Saya akan mem-brief mereka agar memahami tipologi karakteristik dari jaringan-jaringan ini," pungkasnya.