KRICOM - Ustaz Abdul Somad diminta bersumpah di atas Alquran oleh sejumlah ormas yang tergabung dalam aliansi kerukunan antar umat beragama untuk tidak menyebut kata 'kafir' selama berdakwah di Pulau Dewata Bali.
“Karena dia muslim disumpah dengan Alquran untuk setiap ada NKRI tidak mengatakan kafir dalam ceramahnya,” ungkap Pendiri Ponpes Soko Tunggal Abdurrahman Wahid 3 Gus Yadi di Hotel Aston, Denpasar, Sabtu (9/12/2017).
Gus Yadi juga meminta agar Ustaz Abdul Somad mencium bendera merah putih usai berdakwah di Pulau Bali. Sehingga masyarakat yang meragui nasionalisme Abdul Somad terbantahkan dan tidak menyebarkan ujaran kebencian selama ceramah di Bali.
“Harus mencium bendera merah putih, mengatakan Pancasila, UUD 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika,” katanya.
Sebelum akhirnya ratusan ormas itu datang mengepung Hotel Aston, mulanya Abdul Somad menyetujui kesepakatan yang telah diberikan seluruh ormas tersebut. Namun, dipertengahan jalan mendadak ustaz asal Riau itu tidak mau menyepakati dengan mencium bendera merah putih.
“Dia enggak mau cium bendera merah putih, dia ingkar, oleh karena itu kami ke sini,” paparnya.
Kapolresta Denpasar Kombes Hadi Purnomo pun datang menjadi penengah antara ratusan massa dan juga Abdul Somad. Setelah dilakukan mediasi selama kurang lebih dua jam, didapati bahwa keduanya salah paham dan akhirnya Abdul Somad diizinkan untuk ceramah.
“Ada miss komunikasi saja, sudah dimediasi, kami tidak ingin muncul isu SARA di Bali, tolong media bahasanya yang halus-halus ya. Yang bersangkutan diperbolehkan untjk ceramah di Bali,” tandas Kapolresta.