KRICOM - North Commando (Nocom) menyelenggarakan acara simulasi militer bernama Diversity For Unity (DFU), di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Minggu (22/10/2017). Sekitar 100 peserta dari berbagai komunitas airsoft pun mengikuti acara simulasi ini.
Untuk diketahui, Nocom merupakan komunitas club olahraga airsoftgun. Komunitas ini didirikan pada tahun 2004 di Sunter, Jakarta Utara.
Ketua Nocom, Tommy menuturkan, tujuan utama komunitas Nocom menyelenggarakan DFU adalah untuk pengenalan dan saling bersatu antar kolektor airsoftgun dan geardo.
Geardo sendiri merupakan replika dari perlengkapan militer yang biasa digunakan dalam arena peperangan sesungguhnya.
"Tujuan utama DFU adalah untuk menyatukan airsofter dan geardo dengan impresi yang sama ke dalam tim," kata dia ditemui di lokasi acara DFU.
Dalam simulasi ini, para kolektor airsoftgun dan geardo bakal disatukan dalam sebuah tim pada simulasi peperangan. Kolektor airsoftgun dan geardo bisa memilih tim dalam arena simulasi peperangan.
Hanya Tommy menegaskan, acara simulasi ini bersifat hiburan. Acara ini tidak berkaitan dengan militer Indonesia.
"Artinya tidak berkaitan dengan militer Indonesia ataupun organisasi apapun yang terlibat di dunia, jadi sifatnya event ini untuk mencari kesenangan atau hobby," jelasnya.
Kendati demikian, dia tidak memungkiri, acara simulasi peperangan bernama DFU menggunakan sistem komando layaknya militer sesungguhnya.
Bahkan simulasi ini memiliki misi, cerita dan dokumen, layaknya peperangan sesungguhnya. Namun dokumen dan misi yang digunakan, merupakan cerita fiksi yang dirancang tim panitia.
"Semua kota dan lokasi yang di gambarkan di DFU adalah fiksi. Nama dan posisi di dalam kemiliteran yang di gambarkan di DFU tidak mencerminkan keberadaan aslinya," paparnya.
Dalam acara simulasi bernama DFU ini, setidaknya terdapat 5 tim. Tim tersebut berasal dari militer Amerika Serikat, militer Jerman, militer China, militer Rusia dan militia.
Agustinus, salah satu peserta DFU mengakui, jika seragam yang digunakan dalam simulasi peperangan ini, mirip yang digunakan dengan militer. Termasuk salah satunya perlengkapan medis yang diperankannya dalam arena simulasi peperangan.
"Semua sama ya. Termasuk perlengkapan medis yang saya gunakan dalam simulasi ini," ujarnya ditemui di lokasi, Minggu ini.
Menurutnya, perlengkapan simulasi militer didapat dari luar dan dalam negeri. Bahkan tidak jarang dirinya harus menunggu lama guna mendapatkan perlengkapan perang dalam simulasi.
Terkait acara ini, ia menuturkan, ada yang membedakan antara militer asli dengan kolektor airsoftgun dan geardo. Perbedaan terletak pada senjata.
"Kalau militer asli itu senjata apinya ya senjata. Kalau kita ini namanya maina," imbuhnya.
Sebagai informasi, DFU yang diselenggarakan Nocom telah berlangsung selama empat kali. DFU pertama dan kedua diselenggarakan pada tahun 2009, yang kemudian dilanjut DFU3 pada 2010.
Teranyar event DFU 4 diselenggarakan pada pertengahan Oktober ini di kawasan Ancol, Jakarta Utara.