KRICOM - Hendra Yulianti, istri pegiat media sosial Jonru Ginting mendatangi kompleks Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Jakarta Pusat, Rabu (11/10/2017) sore tadi. Kedatangan tersebut untuk menyampaikan keluh kesahnya kepada Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon.
Saat bertemu Fadli Zon, Yulianti sempat tak bisa menahan air matanya. Dia kecewa melihat penegak hukum yang menahan suaminya dengan tuduhan telah menebar ujaran kebencian.
Usai menerima kedatangan Yulianti, Fadli mengkritik penegakkan hukum era pemerintahan Joko Widodo. Menurutnya, pihak yang sering melayangkan kritik tajam kepada pemerintah memang sering ditangkap aparat kepolisian.
"Saya menerima kunjungan istri Jonru, bertemu pengacaranya, apa sih tuduhan dialamatkan kepada Jonru. Karena belakangan ini tuduhan dialamatkan dan dilakukan kepada orang yang kritis berlebihan," kata Fadli saat ditemui wartawan di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Rabu (11/10/2017).
Perlakuan berbeda, ketika laporan berasal dari pihak yang kontra dari pemerintahan. Laporan tersebut cenderung tidak ada tindaklanjut yang konkrit.
"Tetapi begitu urusannya orang-orang yang dianggap kritis oleh pemerintah, itu langsung ditangkapi," kritiknya.
Menurut Fadli, ketidakadilan proses hukum justru bakal memunculkan efek negatif. Bukan tidak mungkin rakyat bakal melawan atas ketidakadilan yang diterima.
Demi menghindari hal itu, pria yang menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Gerindra ini menyarankan polisi berlaku adil. Tidak membeda-bedakan penangkapan kepada yang bersalah.
"Aparat kepolisian untuk berlaku adil. Jangan menjadi alat kekuasaan yang hanya berpihak kepada penguasa," tegasnya.
Pasca menerima kedatangan Yulianti, Fadli berencana mendatangi Polda Metro Jaya, Kamis (12/10/2017) besok. Kedatangan itu guna menjenguk Jonru yang ditahan di rutan Polda Metro Jaya.
"Kalau ini terus berlanjut, saya kira akan memundurkan demokrasi kita, akan mengebiri demokrasi kita. UUD kita mengatakan, setiap warga negara memiliki hak untuk menyampaikan pikiran, ekspresi, pendapat baik lisan maupun tulisan. Kecuali memang betul-betul melampaui batas seperti menghina dan menista. Itu lain persoalan," pungkasnya.