KRICOM - Usai pengukuhan Ketua Umum Golkar, beredar daftar kepengurusan baru di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto. Dalam draft yang beredar, sejumlah nama baru turut mengisi jabatan di Partai Golkar.
Saat dikonfirmasi, Wakil Sekertaris Jenderal (Wasekjen) Golkar, Muhammad Sarmuji mengaku belum mengetahui soal surat tersebut.
"Tentang draf saya kok tidak tahu sama sekali. Jangan-jangan ketua umum juga tidak tahu. Kami tidak tahu ini beredar, siapa yang susun kami tidak tahu," kata Sarmuji ditemui di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Rabu (20/12/2017).
Menurutnya, sebagai Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto memiliki hak untuk merevitalisasi kepengurusan partai. Namun, penempatan nama sebagai pengurus tidak serta merta dilakukan dengan terburu-buru.
"Untuk struktur lengkap, ketua umum membutuhkan waktu secara jernih dalam menempatkan siapa dan dimana posisinya. Membutuhkan pikiran lebih jernih dan tidak bisa didesak-desak agar kepengurusan berhasil dengan bagus," ungkapnya.
Sebelumnya, sejumlah nama muncul dalam surat kepengurusan baru Golkar, baik di kepartaian, legislatif, maupun di eksekutif.
Sekjen Golkar ditempati oleh Letjen TNI (Purn), Eko Wiratmoko. Sedangkan Idrus Marham yang sebelumnya menjabat sebagai Sekjen dituliskan sebagai Menteri Sosial.
Kemudian pergantian ada di posisi Bendahara Umum (Bendum) Partai Golkar. Sebelumnya posisi Bendum Golkar dijabat Robert J Kardinal. Usai pergantian Ketua Umum Golkar, posisi Bendum dijabat Melchias Mekeng.
Yang cukup menyita perhatian adalah posisi Ketua DPR. Setelah ditinggalkan oleh Setya Novanto yang tersangkut kasus korupsi e-KTP, posisi tersebut diisi oleh Agus Gumiwang Kartasasmita.