KRICOM - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berpotensi tidak lolos ambang batas menuju Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Hal itu merujuk pada hasil survei dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI).
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS, Mardani Ali Sera menyebut, hasil survei LSI akan dijadikan cambuk agar ke depan, PKS bisa berprestasi maksimal pada pagelaran pesta demokrasi.
"Hasil survei selalu baik untuk jadi cermin dan cambuk bagi PKS. Dan kami memperlakukannya secara proporsional," kata Mardani dalam pesan singkatnya, Kamis (25/1/2018).
PKS, lanjut Mardani, memiliki kajian internal terkait elektoral. Dari kajian internal, PKS masih memiliki kesempatan bagus menaikkan elektabilitas partai.
"Kajian kami ada band wagon effect atau cocktail effect," imbuhnya.
Adapun potensi kenaikan elektabilitas, kata Mardani bisa dilakukan melalui pengumuman calon presiden dan calon wakil presiden yang diusung PKS.
Setidaknya PKS mengantungi beberapa nama capres-cawapres yang diusung dalam Pilpres 2019. Sayang dia belum mau membeberkan nama-nama tersebut.
"Siapa yang punya capres atau cawapres akan mendulang insentif elektoral yang signifikan," pungkasnya.
LSI Denny JA memprediksi ada lima partai politik yang terancam tak lolos dari ambang batas parlemen atau parliamentary treshold sebesar 4 persen. Kelima partai tersebut adalah PPP, Nasdem, PAN, PKS, dan Hanura.
Survei ini dilakukan pada 7-14 Januari 2018 dengan melibatkan 1.200 responden yang dipilih berdasarkan multi stage random sampling. Wawancara tatap muka dilakukan serentak di 34 provinsi. Survei dilengkapi dengan riset kualitatif seperti FGD, Media Analisis, dan depth interview narasumber. Margin of error sekitar 2,9%.