KRICOM - Partai Amanat Nasional (PAN) terancam tidak lolos ambang batas Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebesar 4 persen. Hasil penelitian Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyatakan, PAN hanya mengantongi elektabilitas sebesar 2 persen, atau dibawah ambang batas DPR.
Menanggapi hal itu, Sekertaris Jenderal (Sekjen) PAN, Eddy Soeparno tidak khawatir dengan hasil penelitian yang dikeluarkan oleh LSI. Dia justru tetap yakin PAN mampu lolos ambang batas DPR.
Keyakinan itu bukan tanpa sebab. Pasalnya menurut Eddy, PAN berpengalaman menghadapi situasi elektabilitas partai yang jelek jelang Pemilihan Umum (Pemilu).
"Selama 3 pemilu, itu pada saat survei suara PAN di kisaran satu persen, satu setengah persen, tapi itu tidak menghasilkan outcome yang akurat pada saat pemilunya," kata dia dalam pesan singkatnya, Kamis (25/1/2018).
Selain itu, lanjut dia, PAN memiliki basis massa yang besar dan kuat. Bahkan basis massa PAN ini, memiliki kesetiaan menyalurkan suara.
"PAN dari dulu memiliki basis massa yang relatif permanen yang nanti akan terlihat pada saat Pemilu. Itu yang kami lihat dari pemilu 2009 dan 2014," ujar dia.
Meski begitu, dia tidak tutup mata jika hasil penelitian LSI dipakai sebagai cambukan agar ke depannya, PAN mampu mencapai angka 7 persen ambang batas parlemen.
"Di satu pihak itu menjadi pemicu kita untuk bekerja lebih keras lagi. Tapi dari pengalaman dua periode pemilu sebelumnya PAN selalu di kisaran angka rendah saat survei, tapi pada pemilu PAN tidak pernah di bawah 7 persen," ungkap dia.
Eddy mengaku, PAN sudah menyiapkan strategi jitu guna mengerek suara pada Pemilu 2019. Strategi pertama yakni memerintahkan calon legislatif dan kader PAN, turun aktif membangun jaringan di daerah.
"Oh yang jelas strategi pertama, seluruh Caleg kami makin aktif turun di Dapil masing-masing, baik itu anggota legislatif yang sudah aktif maupun Caleg, itu wajib mereka turun masing-masing membangun jaringan," ungkap dia.
Kemudian, strategi kedua yakni menguatkan elektabilitas Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan. Karena, kata Eddy, tingginya elektabilitas ketua umum, berpengaruh kepada elektabilitas partai.
"Bagaimanapun juga parpol terkerek dengan elektabilitas ketumnya. Jadi kami juga akan lakukan sosialisasi yang masif terhadap Pak Zulkifli," ungkap dia.