KRICOM - Badan Reserse Kriminal Polri masih terus memburu bandar sabu 1,6 ton yang berhasil diungkap di perairan Kepulauan Riau beberapa waktu lalu.
Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Eko Daniyanto mengatakan, dari keterangan empat pelaku pengiriman sabu 1,6 ton diketahui satu nama yang memerintah mereka yakni seseorang berinisial L.
"Para tersangka ini diperintahkan langsung oleh bosnya di China yaitu L. Dikasih koordinat,” ujar Eko, saat konferensi pers di Aula Narkoba, Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (27/2/2018).
Koordinat tersebut dikirimkan langsung oleh L kepada empat tersangka untuk menentukan di mana tempat mereka akan berlabuh.
Eko menerangkan, rencananya kapal MV Lian Yu Yun 61870 yang mengangkut sabu 1,6 ton itu akan menepi di Pantai Tanjung Lesung, Anyer.
"Untungnya salah satu koordinat tersebut berhenti di Selat Phillips, coba kalau dia gerak terus, nggak ketemu nanti," ujar Eko.
Sementara mengenai siapa sosok L yang menjadi 'dalang' di balik pengiriman narkoba berskala jumbo itu, Eko mengatakan saat ini Polri masih menyelidikinya.
Karena posisi L diketahui berada di Tiongkok, Eko pun tak menutup kemungkinan jajarannya akan berkoordinasi dengan kepolisian negeri tirai bambu. "Kami masih koordinasi dulu dengan polisi Cina," pungkasnya.