KRICOM - Sekelompok mahasiswa dari 'Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Peduli Bangsa' melakukan aksi unjuk rasa di Balai Kota pada Rabu (29/11/2017) siang. Dalam unjuk rasa tersebut, massa meminta agar Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno segera memblokir acara Djakarta Warehouse Project atau lebih dikenal dengan nama DWP.
Dalam tuntutannya, massa meminta agar DWP tidak diselenggarakan di Jakarta, karena akan membuat moral anak-anak muda Ibu Kota mengalami degradasi.
"Generasi muda mengalami degradasi moral karena sikap hedonisme dan hura-hura dengan adanya DWP," ujar koordinator aksi, Putra di depan Balai Kota.
Kemudian Putra juga mengatakan bahwa kegiatan DWP telah mengikis budaya Indonesia karena ada kegiatan yang sifatnya amoral seperti minum-minuman keras dan berpakaian seksi.
"Kemeriahan DWP membuka mata kita bahwa budaya Indonesia sudah terkikis oleh budaya asing. Kegiatan berjoged, memakai pakaian mini ditambah minuman alkohol dengan iringan DJ (Disk Jockey), menjadi-jadi ajang pemuda untuk pesta minuman keras," ucap Putra
Atas dari itu mereka menuntut agar pihak Pemprov DKI Jakarta tidak memberikan izin penyelenggaraan acara DWP 2017.
"Pertama, kami menolak diselenggarakannya acara Djakarta Warehouse Project. Kedua, mendesak Pemprov DKI Jakarta dan kepolisian untuk tidak memberi izin bagi DWP," ucap Putra.
Putra juga mengancam, apabila Pemprov DKI dan pihak kepolisian tetap nekat memberikan izin, maka kedua pihak tersebut tak mendukung pengembangan genderasi muda di Jakarta.
"Apabila pemprov DKI Jakarta dan Kepolisian memberikan izin, kami akan menyuarakan kepada publik bahwa keduanya bukan mengangkat moral bangsa, tetapi merusak moral pemuda dan generasi penerus bangsa," tambah Putra.
Perlu diketahui bahwa DWP adalah even festival musik tahunan yang pada tahun ini akan diselenggarakan di JIExpo, Kemayoran tanggal 15-16 Desember 2017 dan diisi oleh banyak artis internasional seperti DJ Marsmello, DJ Steve Aoki, dan kelompok penari dari Jepang bernama CyberJapan.
Adapun tuntutan mereka untuk menjaga moral pemuda Jakarta tampaknya tidak bisa terlepas dari komitmen Gubernur Anies Baswedan dan Sandiaga Uno untuk menjaga moral masyarakat Jakarta seperti menutup Hotel Alexis, Griya Pijat Alexis, tempat Karaoke Diamond, serta memberikan ruang masyarakat untuk menyelengarakan kegiatan agama dan budaya di Monumen Nasional.