KRICOM - Kapolres Metro Tangerang, Kombes Harry Kurniawan mengaku, dirinya sempat menjenguk Effendi, suami dari Ema dan dua anak Nova (23) dan Tiara (13) yang tewas dibantai. Namun, saat diajak bicara Effendi yang kondisinya masih belum stabil mengaku menyesali atas perbuatannya itu.
"Kondisinya masih sangat lemah dan tidak memungkinkan untuk diajak komunikasi. Saya tadi mengajak komunikasi, yang terucap hanya merasa lemas, minta maaf, dan istighfar,"kata Harry kepada wartawan di RS Polri, Kramatjati,Jakarta Timur, Selasa (13/2/2018).
Harry menduga, Effendi adalah pelaku yang juga saksi mahkota dalam kasus itu.
"Kami masih dalami. Yang jelas saksi korban, saksi mahkota ini kondisi masih lemah. Ada luka-luka di leher dan perut yang cukup parah," jelasnya.
Mantan Kapolres Metro Bekasi ini mengatakan, pihaknya masih menunggu kondisi kesehatan Effendi pulih untuk segera dilakukan pemeriksaan.
"Kami berkoordinasi dengan dokter dari RS Polri, baik dari dokter bedah operasi maupun tes psikologi untuk mengetahui kondisi kejiwaan saksi korban tersebut," tutupnya.
Sebelumnya, seorang ibu bernama Ema (40), dan dua anaknya Nova (23) dan Tiara (13) ditemukan tewas dibantai di rumahnya Perumahan Taman Kota II, Kelurahan Periuk, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, Senin (12/2/2018).
Mirisnya, ketiganya ditemukan tewas dalam kondisi berpelukan. Sedangkan suaminya, Effendi menderita luka parah di bagian leher dan perutnya. Sebelum kejadian itu, warga mendengar keributan antara Ema dan Effendi.